BPOM Izinkan 6 Jenis Vaksin Ini di Indonesia, Kenali Efek Samping yang Mungkin Terjadi Usai Penyuntikan

- 28 Agustus 2021, 09:14 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 kepada lansia.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 kepada lansia. /Humas Pemkab Bandung/

GALAMEDIA - Saat ini program vaksinasi Covid-19 tengah digenjot pemerintah agar terciptanya herd immunity bagi masyarakat Indonesia.

Adapun beberapa jenis vaksin yang sudah mendapat perizinan dari BPOM seperti Sinovac, Sinopharm, Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan baru-baru ini adalah Sputnik-V.

Lalu apa saja efek samping yang mungkin timbul pasca penyuntikan vaksin tersebut? Galamedia telah merangkum dari beberapa sumber.

Baca Juga: Partai Pro Jokowi Puji SBY Tak Pernah Utak-Atik Konstitusi Demi Jabatan, Sindir Presiden?

1. Sinovac

Vaksin ini merupakan Inactivited Virus. Pemberian dosis vaksin ini dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak waktu 2-4 minggu. Vaksin ini juga sudah mendapat sertifikat dari WHO dan EUL.

Adapun gejala umum yang mungkin dirasakan setelah mendapat vaksin ini yaitu:

- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri Otot
- Nyeri di bekas suntikan

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh Kapten Minta Jokowi Mundur, Ruslan Buton: Jangan Terbersit Sedikit Pun Khianati Bangsa Ini

2. Sinopharm

Vaksin Sinopharm mirip dengan Sinovac yang merupakan Inactivited virus. Dosisi diberikan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 3 bulan. Vaksin ini juga sudah mendapat izin dari WHO dan EUL.

Gejala umum yang mungkin dirasakan setelah mendapat suntikan vaksin ini yaitu:

- Demam ringan
- Sakit kepala
- Lelah dan lemas
- Nyeri di bekas suntikan

Baca Juga: Quran Surat Al Ashr, Berikut Asbabun Nuzul, Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Tadarus!

3. Astrazeneca

Vaksin ini merupakan Viral Vektor atau Chimpanzee adenovirus ChaDox1. Pemberian vaksin ini dilakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 8-12 minggu atau 4 bulan. Astra Zeneca sendiri telah mendapat persetujuan dari WHO, EUL, EMA, TGA dan MHRA

Adapun gejala umum yang dirasakan pasca penyuntikan yaitu:

- Demam atau menggigil
- Mual
- Sakit otot dan lelah
- Nyeri dibagian injeksi
- Sakit kepala

Baca Juga: 13 Tentara AS dan 79 Warga Afghanistan Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Serangan Bakal Berlanjut

4. Pfizer

Selanjutnya, vaksin Pfizer merupakan vaksin yang merupakan mRna yang memiliki kegunaan pada manusia. Diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak waktu 3 bulan. Pfizer sudah diakui oleh WHO, EUL, FDA, EMA.TGA, MHRA.

Berdasarkan badan Pom Amerika Serikat (FDA) berikut efek samping yang mungkin dirasakan setelah penyuntikan:

- Sakit kepala
- Mual, demam
- Kedinginan, nyeri otot, sakit di bekas injeksi
- Diare

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Wilayah Jawa Barat, Sabtu, 28 Agustus 2021:, BMKG: Sepanjang Hari Cerah Berawan

5. Moderna

Berikutnya yaitu vaksin Moderna. Vaksin ini merupakan mRna yang disetujui oleh penggunaannya pada manusia. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 dosis dalam jangka waktu 4 bulan. Moderna juga sudah mendapat izin dari WHO, EUL dan FDA.

Efek samping yang mungkin dirasakan setelah disuntik vaksin ini yaitu:

- Sakit kepala, kelelahan
- Nyeri otot atau sendi
- Demam, panas dingin, mual dan muntah
- Kelelahan dan bengkak bawah lengan

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 28 Agustus 2021: Friska Bikin Onar, Beritahu Pasha Soal Kondisi Rahim Lula

6. Sputnik-V

Vaksin Sputnik-V ini merupakan vaksin yang dikembangkan oleh he Gamaleya National Center  of Epidemiology and Microbiology di Russia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

BPOM mengatakan efek samping yang mungkin dirasakan setelah mendapat vaksin ini yaitu:

- Demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot
- Badan lemas, sakit kepala, hipertermia
- Sakit dibagian bekas injeksi.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x