GALAMEDIA - Akibat serangan bom bunuh diri ISIS di luar bandara Kabul sedikitnya 13 tentara Amerika Serikat dinyatakan tewas. Kendati demikian, Departemen Pertahanan AS belum resmi mengumumkan nama-nama anggota militernya yang tewas dalam serangan tersebut.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri, yang dilakukan selama evakuasi besar-besaran warga AS dan warga negara asing lainnya serta beberapa warga sipil Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.
Pihak keluarga salah satu korban tentara AS mengaku kecewa karena tak mengantisipasi adanya bom tersebut sebelumnya.
Baca Juga: Empat Daerah Bisa Gelar PTM, Ridwan Kamil: Tapi Hati-hati dan Tetap Jalankan Prokes Ketat!
"Saya sangat kecewa dengan cara presiden menangani ini, terlebih lagi cara militer menanganinya. Para komandan di lapangan seharusnya mengenali ancaman ini dan mengatasinya," kata Nikoui dilansir Reuters.
Saat itu Nikoui sedang menunggu kabar dari marinir untuk membantu mengatur penerbangan dia dan istrinya ke pangkalan Angkatan Udara di Delware untuk melihat jenazah putra mereka.
Tentara AS lainnya yang tewas dalam ledakan tersebut bernama Rylee McCollum dari Wyoming. Diketahui istrinya sedang mengandung dan akan melahirkan tiga minggu ke depan.
Saudara perempuan Rylee, Roice membuat pernyataan yang menyayat hati.
"Dia ingin menjadi marinir sepanjang hidupnya dan membawa senapannya di celana dan sepatu bot koboi," kata Roice.
Sebelumnya, salah satu tentara AS juga seperti menunjukan firasat bahwa dia akan tewas dalam sebuah misi penyelamatan.