GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi kondisi perekonomian masyarakat.
Pandemi menyebabkan pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan terbaru Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi.
Pembatasan aktivitas ekonomi berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Banyak usaha formal maupun informal yang gulung tikar. Kalaupun masih beroperasi, dilakukan dengan efisiensi di segala lini, termasuk merumahkan karyawan dan bahkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Namun harus diakui, pandemi Covid-19 tanpa disadari telah membangun lumbung-lumbung solidaritas sosial.
Di Jawa Barat, banyak sekali gerakan solidaritas membantu masyarakat terdampak Covid-19. Mulai yang dilakukan oleh organisasi masyarakat, komunitas, akademisi, lembaga profesi, sampai organisasi keagamaan.
Solidaritas sosial juga tumbuh di pusat-pusat pemerintahan. Di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, ASN-nya menggalan aksi solidaritas “Gerakan Solidaritas ASN Jabar Juara”.
Per 25 Juli 2021, para ASN telah menyalurkan 7.946 paket sembako, 2.485 paket alat pelindung diri, 646 paket nasi boks, 300 paket air mineral, dan uang tunai sebesar Rp29.300.000.
Gerakan yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini dilatarbelakangi fakta banyak masyarakat yang bergantung pada penghasilan harian dan belum terjamah bantuan sosial pemerintah.