Network
GALAMEDIA - Beredarnya surat pengakuan seorang karyawan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, yang mengaku mendapat pelecehan seksual dari rekan-rekannya, kini telah menyita perhatian banyak pihak.
Salah satunya adalah komika Soleh Solihun yang turut menyoroti pelecehan seksual yang terjadi di KPI Pusat tersebut.
Melalui akun Twitter pribadinya, Soleh Solihun tampak kaget ketika mendengar adanya kabar terkait pelecehan seksual di lembaga penyiaran itu.
Namun dalam cuitannya itu, Soleh Solihun tampak tidak mau menyebut KPI Pusat dan lebih menggantinya dengan sebutan lembaga yang selalu membuat televisi ngeblur belahan dada.
"Baru baca soal kasus pelecehan dan perundungan karyawan di lembaga yang bikin tv ngeblur belahan dada," ujarnya, dikutip Galamedia, Kamis 2 September 2021.
Baca Juga: Lord Adi Sombong Meski Sudah Tak di Galeri MasterChef Indonesia S8, Netizen: Cuma Dia yang Komplain Chef Juna
Soleh Solihun tak mengira akan ada kasus pelecehan seksual di KPI Pusat. Selama ini ia mengira bahwa lembaga penyiaran tersebut diisi oleh orang-orang alim dan baik.
Pasalnya KPI dikenal dengan ketegasannya mensensor tayangan-tayang yang dianggap berbau vulgar, termasuk tayangan kartun.
Akan tetapi pandangan Soleh Solihun itu terbantahkan, usai beredarnya kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan KPI Pusat itu.
Ia tak menyangka, bahwa pelecehan seksual tersebut dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun. Apalagi perilaku tersebut dilakukan oleh sesama karyawan KPI Pusat.
Baca Juga: Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu: Pemerintah Tak Sembarangan Memberikan Vaksin ke Masyarakat
"Sementara kita berpikir mereka orang-orang alim nan baik, ternyata perilaku rekan kerjanya yang kayak gitu, dibiarkan saja bertahun-tahun," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada Rabu 1 September 2021 beredar luas surat pengakuan seorang karyawan KPI Pusat yang mengaku sering mendapat pelecehan seksual dari rekan-rekannya.
Surat pengakuan seorang karyawan KPI Pusat itu pun, akhirnya viral dan disorot banyak pihak, hingga kemudian pimpinan KPI Pusat melakukan investigasi atas kasus tersebut.
Hingga saat ini, diketahui terdapat 7 terduga pelaku pelecehan seksual yang masih diperiksa oleh tim internal KPI Pusat.***
