Sindir Presiden Jokowi? Bossman Mardigu: Itu Kepemimpinan Pengecut Namanya

- 3 September 2021, 10:05 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)./Sekretariat Presiden/
Presiden Joko Widodo (Jokowi)./Sekretariat Presiden/ /

GALAMEDIA - Usai kanal YouTube Bossman Mardigu terkena banned, Mardigu Wowiek alisa Bossman Sontoloyo, Jumat, 3 September 2021, kembali nge-gas.

Ia pun menyindir sistem demokrasi di tanah air ini. Pasalnya, di era demokrasi ini, pemerintah cenderung antikritik.

Padahal di dalam negera demokrasi, lanjut dia, kritikan dan saran itu sudah menjadi hal biasa.

"Namun kini kita memiliki sistem demokrasi yang lain, boleh mengkritik selama tidak berbeda dengan pejabatnya," ujar Bossman dalam tayangan Video YouTube pada kanal Bossman Mardigu berjudul, 'INI SERU !!! BOSSMAN ROASTING PRESIDEN "NEGARA TETANGGA" !!! UPLOAD TENGAH MALAM !!' dikutip Galamedia, Jumat, 3 September 2021.

"Lah itu bukan mengkritik kalau tidak tidak boleh beda namanya," ujarnya lagi.

Di sisi lain, ia mengungkapkan, men-challenge itu bukan menantang berantem, cuma membandingkan banyak cara agar bernegara jadi lebih baik.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 September 2021: Meski Sudah Dihasut Mirna, Andin Tetap Bolehkan Nino Bertemu Reyna

Sosmed yang punya algoritma sendiri, bisa dimainkan dengan kalau ada hal yang berbeda laporkan dengan ribuan pengaduan, pasti di-take down atau di-banned itu sosmed.

"Demikian juga bossman channel yang selalu jadi incaran ribuan buzzer yang siap menyerang channel tersebut untuk dilaporkan ada hoax, ada disinformasi, ada mengandung pronografi dan macam-macam deh agar tidak mengudara aja intinya," ungkapnya.

"Sulit kita men-challenger mereka untuk mau menampilan live di media publik mendebatkan keputusan, mereka ditantang dengan pendapat lain atau ilmu lain," katanya.

"Bayangkan kita lewat udara aja mereka udah jiper apalagi berhadapan tekencing-kencing jangan-jangan itu pejabat-pejabat," celotehnya.

Ia pun mengingatkan ketika burka atau cadar dilarang di Prancis, maka Presiden Prancis kala itu Nicolas Sarkozy ditantang debat di depan umum. "Dia berani maju menjawab setiap serangan sintesa lawan bicaranya," ujarnya.

Meski tak diakhiri sebuah kesimpulan, menurutnya, namun ada dalam hati setiap pemirsa bahwa keputusan Presiden Perancis tersebut memang ada dasar landasan keputusannya yang dia fahami dengan kuat.

"Jadi ngerti juga ni orang, presiden tidak ngumpet di belakang menterinya yang tidak bisa kerja atau kebanyakan pekerjaan, tetapi berani berduel pendapatnya dengan pakar yang bersebrangan dengan keputusannya. Ini membuat rakyat salut walau tetap berbeda," katanya.

Presiden di negara Eropa Barat atau Amerika sudah terbiasa mendapat tantangan debat publik sehingga di negara tersebut jarang ada demo yang berakhir dengan tindakan anarkis. Itu karena adanya dialog-dialog yang tercipta.

"Mereka tetap turun ke jalan, namun dialog selalu terjaga," ujarnya.

Secara satire, Bossman berharap, pemimpin tertinggi di negara tetangga berani seperti itu.

"Kalau kebijakannya bersifat nasional ya presiden yang turun tangan. Ini dialog loh ya bukan monolog seperti saat ini, monolog itu pidato-pidato. sekali lagi Ciptakan dialog," pesannya.

Ia pun mengingatkan agar pejabat juga harus berani jantan berhadapan dengan yang beda pendapat dalam kebijakannya atau ke kementeriannya.

"Sekali lagi, sebagai atasan hal yang salah adalah ketika bertanya kepada bawahan dan membiarkan bawahan mengambil keputusan," katanya.

"Kalau keputusan salah, anak buah yang dipersalahkan. Kok bisa gitu? Jadi pemimpin puncak tidak pernah salah? Ya iyalah gak pernah salah orang gak pernah buat keputusan," kata Bossman.

Baca Juga: Trending di Twitter, Tretan Muslim dan Majelis Lucu Indonesia Beri Konfirmasi Penangkapan Coki Pardede

"Itu kepemimpinan pengecut namanya. sudah ga berani debat akan keilmuan, gak berani tanggung jawab sebagai yang tertinggi tetapi bersembunyi di belakang anak buahnya," lanjutnya.

Bossman menyatakan, kondisi berbeda bakal terjadi saat newmind berkuasa. Saat itu di setiap perbedaan dicari solusinya.

"Pasti enggak ada demo-demo, beda pendapat, maju debat di depan media live biar publik tahu entah itu buruh yang demo atau partai berseberangan opisisi yang demo, kita hadapi, kita dialog," ucap Bossman.

Di masa itu, lanjut dia, sudah tidak ada demo karena sudah berganti dengan dialog.

"Newmind punya itu punya motto, kalau tidak bisa bicara bersama, ya kita coba tidur bersama," sindirnya.

Sindiran tersebut terkesan dilontarkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, dalam video berdurasi 4.10 menit itu ditampilkan sejumlag gambar Presiden RI ke-7 ini.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x