PDIP Klaim Rezim Jokowi Represif dan Tak Otoriter, Demokrat: Cermin Pemimpin Jahat dan Feodal

- 3 September 2021, 18:15 WIB
Politisi Partai Demokrat Taufik Rendusara.
Politisi Partai Demokrat Taufik Rendusara. /Foto: Twitter @TRendusara/

GALAMEDIA – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko mengungkapkan, represif dan otoriter merupakan dua istilah yang memiliki definisi berbeda.

Menurutnya, semua rezim yang demokratis termasuk rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) mesti bertindak represif guna menegakkan aturan.

Pasalnya, apabila rezim Jokowi tidak bertindak represif, maka mereka dengan sendirinya akan jatuh hingga mengalami kekacauan.

"Bedakan otoriter dengan represif. Semua rezim demokratis harus bisa represif untuk menegakkan aturan. Jika tak represif, bisa jatuh bangun dan kacau," kata Budiman melalui akun Twitternya, seperti dilansir Galamedia, Kamis, 2 September 2021.

Baca Juga: Nasib Vaksin Nusantara Belum Jelas, Vaksin Merah Putih Ditargetkan Kantongi Izin Penggunaan Darurat Pada 2022

Di sisi lain, ia juga menyebut, oposisi yang cerdas dapat menjadi kontrol yang baik untuk mencegah rezim menjadi otoriter.

"Adanya kontrol atau oposisi yang cerdas adalah untuk mencegah jangan sampai jadi otoriter," terangnya.

Untuk begitu, ia menilai rezim Presiden Jokowi telah menjelma menjadi rezim yang represif dan tidak otoriter.

"Pemerintah pak Jokowi represif? ya, otoriter? tidak," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x