Network
GALAMEDIA - Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis menilai wajar apabila pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut pro China.
Hal tersebut terkait membengkaknya utang luar negeri Indonesia ke China hingga berlipat-lipat.
Hal tersebut diungkapkan Hasbil melalui akun Twitter @Hasbil_Lbs dikutip, Minggu, 5 September 2021.
Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mengungkapkan, pada 2011, angka utang luar negeri Indonesia ke China tercatat US$ 3,701 miliar atau sekitar Rp 53,29 triliun.
Namun angka tersebut melonjak tinggi di Juni 2021 menjadi US$ 21,246 miliar, atau sekitar Rp 305,9 triliun.
"Ya wajar aja kalau rezim ini dikatakan Pro China. Ya gak?," cuitnya.
Baca Juga: Puluhan Warga Karawang Bertumbangan Diduga Keracunan Makanan Usai Ikuti Pengajian
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per akhir kuartal II-2021 atau hingga akhir Juni 2021 mencapai US$ 415,1 miliar.
Dengan asumsi US$ 1 setara dengan Rp 14.300, maka ULN Indonesia adalah sekitar Rp 5.977 triliun. Utang luar negeri ini terdiri dari utang pemerintah, BUMN, dan sektor swasta.
