Budiman Sudjatmiko Teringat Pesan Kiai Maimun Tentang Tanda Robohnya Islam di Indonesia, Kenapa Ya?

- 8 September 2021, 17:42 WIB
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko.
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko. /



GALAMEDIA – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko tiba-tiba teringat dengan ucapan mendiang Kyai Haji Maimun Zubair yang menyinggung soal tanda-tanda kerobohan Islam di Indonesia.

Pada artikel yang sebelumnya berjudul "Kyai Maimun Beberkan Tanda Robohnya Islam di Indonesia, Budiman: Karena Itu Saya Sering Tersenyum Bahagia", Kyai yang akrab disapa Mbah Moen ini menyebut, Islam di Indonesia tidak akan roboh, jika pemeluknya menghormati pemeluk agama lain.

Budiman Sudjatmiko menilai ucapan Mbah Moen tersebut mesti diterapkan ke dalam kehidupan berdemokrasi.

Menurutnya, seseorang tidak akan menjadi hina, jika menghargai pendapat orang lain.

“Seperti juga diri kita tak akan jadi hina karena menghargai pendapat orang lain,” ujar Budiman Sudjatmiko, seperti dilansir Galamedia dari akun Twitternya, Rabu, 8 September 2021.

Budiman Sudjatmiko selalu menganggap perbedaan pendapat sebagai hadiah besar dari lawan debatnya guna mengasah kemampuan otaknya.

Baca Juga: Ini Potret dan Gaya Ayu Dewi yang Kini Genap 37 Tahun

“Saya selalu menganggap pandangan-pandangan yang berbeda yang disajikan dengan tajam dan cerdas, meskipun berasal dari prinsip yang berbeda dengan saya, sebagai hadiah besar dari lawan debat untuk otak saya,” jelas Budiman Sudjatmiko.

Maka dari itu, Budiman Sudjatmiko selalu tersenyum ketika mendengarkan pendapat lawan debatnya.

“Karena itulah jika sedang debat tatap muka misal di TV, saya sering tersenyum bahagia mendengar pendapat lawan debat. Saya sedang dapat hadiah ilmu,” ungkap Budiman Sudjatmiko.

Baca Juga: Megawati Ketakutan Ganjar Pranowo Rebut Kepemimpinan PDIP dari Puan Maharani, Refly Harun: Tak Ada Suaranya

Di samping itu, Budiman Sudjatmiko juga membeberkan sejumlah hadiah yang diperoleh dari lawan debatnya, diantaranya seperti logikanya, retorikanya, kosakatanya, dan lain sebagainya.

“Apa aja sih hadiah-hadiah besar untuk otak kita dari lawan debat saat mereka sedang berargumen melawan kita? Sedikitnya ini: 1. Logikanya, 2. Retorikanya, 3. Kosa katanya,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x