Isu Kondisi Kesehatan Megawati Menurun Terbukti Hoaks, Refly Harun: Tak Perlu Penjarakan Orang Penyebar Berita

- 11 September 2021, 13:52 WIB
 Ahli hukum tata negara, Refly Harun, menilai penyebar berita hoaks Megawati kritis tidak perlu dicari dan dilaporkan ke polisi.
Ahli hukum tata negara, Refly Harun, menilai penyebar berita hoaks Megawati kritis tidak perlu dicari dan dilaporkan ke polisi. /Instagram @megawati.sukarnoputri dan @reflyharun


GALAMEDIA - Pakar hukum tata negara, Refly Harun baru-baru ini nampak menanggapi perihal bantahan Megawati Soekarnoputri terkait isu dirinya dilarikan ke ICU dan dalam kondisi yang kritis.

Menurutnya, adanya bantahan tersebut maka jelas sudah bahwa berita tentang Megawati dilarikan ke ICU RSPP adalah berita hoaks. Refly Harun lantas menyoroti pembelajaran yang dapat diambil dari hebohnya pemberitaan perihal Megawati Soekarnoputri yang sakit.

"Pelajarannya adalah dalam alam demokrasi ini, kita tidak bisa menyetop berita yang berseliweran, karena memang demikian mudahnya orang mendapatkan misinformasi atau sekedar meminta klarifikasi," ujarnya dilansir Galamedia dari saluran YouTube Refly Harun pada Sabtu, 11 Septmebr 2021.

Baca Juga: KPI Beri Lampu Hijau ke Saipul Jamil untuk Wara Wiri di TV, Marion Jola Geram: Tujuannya Apa? KPI Ngajak Gila?

Lebih jauh, pakar hukum tata negara tersebut mengatakan bahwa  isu sakitnya Megawati ini tentu akan menjadi sorotan utama publik lantaran Ketua Umum PDIP itu merupakan salah satu faktor penentu arah keberlangsungan negara.

"Maka tentu saja orang bertanya-tanya, benarkah (sakit)? Kenapa begitu? Karena (dia) Megawati, karena Megawati menjadi faktor penentu arah keberlangsungan republik ini mau ke mana," katanya.

Lebih lanjut, Refly Harun mengatakan bahwa ada kemungkinan terjadi perubahan jika Megawati tidak ikut terjun dalam pentas politik. "Makanya orang membutuhkan klarifikasi, dan itulah cara kita berdemokrasi. Tinggal diklarifikasi dengan bukti, maka yang terjadi adalah semua gosip hoaks akan berhenti dengan sendirinya," tuturnya.

Baca Juga: WASPADA!  Akan Terjadi 'Kiamat Kecil', Bumi Akan Alami Badai Matahari Super, Ilmuwan: Sebabkan Kiamat Internet

Tak berhenti disitu, Refly Harun juga menuturkan spekulasi akan terus berkembang jika belum ada bukti yang bisa memberikan kepastian terkait suatu berita yang beredar.

Oleh karena itu, Refly Harun mengatakan bahwa bukti terbaik yang dapat menghentikan meluasnya spekulasi adalah dengan muncul di media sosial ataupun televisi.

"Bukan hanya suara, bukan hanya foto tapi sebuah video. Kalau sudah yang begitu maka orang tidak akan lagi bertanya-tanya apakah yang bersangkutan benar atau tidak dalam kondisi kritis. Karena videonya adalah video hari ini, momennya momen hari ini, bukan momen kemarin-kemarin," kata Refly Harun.

Baca Juga: Jangan Sampai Menyesal! Ini Kode Redeem FF 11 September 2021: Artic Blue, Poker MP40 hingga DJ Alok

Tak hanya itu, Refly menilai tidak perlu mencari atau melaporkan orang yang menyebarkan gosip atau berita hoaks tersebut.

Pasalnya, pakar hukum tersebut menilai bahwa mengatasi hoaks cukup dengan membuktikan bahwa berita tersebut tidak benar.

"Tidak perlu kemudian kita berpikir seolah-olah bahwa kalau ada gosip seperti itu, kita mau cari orangnya dan mau kita penjarakan orang tersebut. Tidak perlu, menghabiskan energi. Cukup melakukan klarifikasi," terangnya.***

 
 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x