Jabar Miliki Potensi Besar untuk Dikembangkan Secara Industri Digital

- 12 September 2021, 18:40 WIB
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Setiaji saat menghadiri Acara Top Digital Award's 2020 by It Works Magazine di Dian Ballroom - Hotel Raffles DKI Jakarta, Selasa 22 Desember 2021./Foto: Shubhi Aldien/Biro Adpim Jabar
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Setiaji saat menghadiri Acara Top Digital Award's 2020 by It Works Magazine di Dian Ballroom - Hotel Raffles DKI Jakarta, Selasa 22 Desember 2021./Foto: Shubhi Aldien/Biro Adpim Jabar /

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Setiaji mengatakan, Jawa Barat memiliki potensi yang cukup besar dalam upaya untuk meningkatkan industri digital.
Selain jumlah penduduk yang mencapai 50 juta orang juga potensi alamnya yang sangat beragam untuk terus dikembangkan.

“Bicara potensi Jawa Barat, pertama berbatasan dengan Ibu Kota Negara, penduduknya paling banyak sekitar 50 juta, tersebar di pegunungan, hutan, pantai, persawahan,” ujar Setiaji dalam Roadshow Gerakan Nasional 1.000 Starup Digital Institut Teknologi Bandung yang dilakukan secara daring, Sabtu, 11 September 2021.

Baca Juga: Matahari Terbit dari Barat Sebagai Salah Satu Tanda Kiamat, Sudah Terjadi di Planet Venus?

Menurut Setiaji, dengan jumlah desa yang mencapai 5.312 dan 600 lebih kelurahan, Jawa Barat saat ini fokus mengembangkan teknologi inklusif yang artinya bukan hanya diakses masyarakat kota tapi masyarakat desa.

“Bagaimana teknologi bisa meningkatkan taraf hidup mereka yang ada di desa. Kami punya program desa digital, yang kami kemas ke dalam tematik pertanian, pariwisata, peternakan, perikanan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain-lain,” katanya.

“Nah sekarang teman-teman bisa mengambil potensi di sana, karena menurut riset penduduk nanti akan banyak tinggal di kota. Kita punya keinginan bagaimana penduduk banyak tinggal di desa tetapi rezeki kota,” kata Setiaji.

Setiaji menyatakan, dengan teknologi Jabar dapat menghadirkan apa yang sebelumnya sulit dilakukan. Ia mencontohkan masyarakat bisa bekerja di mana saja kapan saja.

Kemudian dengan teknologi masyarakat desa dapat menjangkau layanan dokter spesialis melalui pelayanan kesehatan telemedicine atau konsultasi jarak jauh. Melalui teknologi pula petani dapat mengetahui nutrisi tepat bagi tanaman atau memilih pupuk yang cocok agar tidak merusak unsur tanah.

Baca Juga: Viral Lampu Masjid Istiqlal Warna Warni Bagai Disko, Netizen Geram: Mau Dugem atau Mau Shalat?

“Lalu bagaimana bloger-bloger atau youtuber dari desa dengan potensi desanya bisa memberikan informasi menarik. Sekarang orang sudah bosan menjual konten perkotaan,” kata Setiaji.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x