Network
GALAMEDIA - Novelis Hilary Mantel mengklaim hanya ada dua generasi tersisa yang akan menandai akhir monarki Inggris.
Dengan demikian Pangeran George tidak akan pernah naik tahta sebagai raja.
Penulis 69 tahun dari Glossop itu dikenal berkat trilogi Wolf Hall-nya yang bertutur mengenai kebangkitan putra pandai besi Thomas Cromwell hingga Henry VIII dan kejatuhannya.
Baca Juga: Ngabalin Dukung Sekjen PDIP Tangkap Penyebar Hoax Megawati Kritis: Pelajaran bagi Kadrun yang Lain!
Dalam wawancara terbaru demngan The Times, Hilary mengaku sangat mengagumi pengabdian Ratu Elizabeth (95) dan pewaris tahta saat ini Charles, Prince of Wales. Namun ia tidak meyakini monarki sebagai institusi yang akan bertahan lama.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (13 September 2021) Hilary mengklaim, "Sangat sulit untuk memahami pemikiran bahwa monarki tetap relevan di dunia modern ketika orang hanya dilihat sebagai selebriti."
Namun ia masih percaya Pangeran Charles dan Ratu Elizabeth sejauh ini melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 September 2021: Terpukul! Al Ternyata Bukan Anak Ibu Rosa, Lalu Siapa Ibunya?
Berbicara tentang Pangeran Charles, dia mengatakan, "Dia sosok yang berpikir sangat dalam dan saya yakin termasuk memikirkan perannya menjadi raja di dunia modern."
Hilary juga mengatakan selain kuno, kerajaan memiliki dimensi kekudusan. Sesuatu yang menurutnya sulit dipertahankan.
Ditanya berapa lama monarki akan bertahan, Hilary menyebut dalam perhitungannya monarki Inggris akan tamat di dua generasi setelah Ratu Elizabeth. Jika Hilary benar, maka Pangeran George tidak akan menjadi raja.
Baca Juga: Bandung Berkolaborasi Mencapai Target Vaksinasi Covid-19
Hilary adalah wanita pertama yang memenangkan Booker Prize dua kali pada tahun 2009 untuk Wolf Hall dan Bring Up The Bodies pada tahun 2012, dua buku dari seri triloginya.
Karya-karya fiksinya dibuat dengan latar periode Tudor, termasuk The Mirror and The Light yang bersetting tahun 1536. Menanggapi ini juru bicara Istana Buckingham menolak berkomentar.
Awal tahun ini, pakar kerajaan mengklaim Pangeran William dan Kate telah mengenalkan Pangeran George pada peran masa depannya sebagai Raja Inggris saat berusia tujuh tahun.
Baca Juga: Tak Disangka! 4 Seleb Dunia Ini Hobi Makan Mie Rebus Indonesia, Salah Satunya Bintang Hollywood
Duke dan Duchess of Cambridge sebelumnya menunda membahas 'kehidupan kerajaan' putra sulung mereka untuk memberinya kehidupan yang normal.
Dalam bukunya Battle of Brothers, Robert Lacey menceritakan bagaimana William dan Kate memilih membicarakan masa depan George dengan bertahap.
Klaim Hilary muncul beberapa hari setelah mantan sekretaris Kate dan Pangeran William mengatakan, keduanya memiliki keseimbangan yang sempurna untuk memimpin monarki modern.
Baca Juga: Bela Fahri Hamzah, Pengamat Hukum Internasional Tampol PKS: Jokowi Layak Jadi Presiden Seumur Hidup
The Cambridge saat ini tinggal di Istana Kensington London bersama anak-anak mereka Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis, yang mulai kembali bersekolah.
Orang dalam istana mengungkapkan bagaimana latar belakang yang berbeda membuat The Cambridge menjadi pasangan yang solid.
Keduanya berencana memadukan tradisi dengan kepribadian mereka sebagai orangtua yang sepenuhnya modern.
Baca Juga: Ada Syifa Hadju dan Rizky Nazar, Ini Potret Sejumlah Seleb yang Hadir di Ultah ke-25 Verrell Bramasta
Berbicara kepada People, mantan sekretaris pribadi Cambridge Jamie Lowther-Pinkerton mengatakan, "William memiliki pengalaman penuh mengetahui posisi monarki dan menyaksikannya berevolusi.”
Sedangkan Kate memberi kesadaran pragmatis tentang bagaimana menjadi keluarga yang baik dan sederhana dari kalangan menengah.
Penulis kerajaan lainnya Andrew Lownie mengklaim The Cambridge mendapat 'peran yang lebih tinggi' dari istana berkat popularitas mereka yang terus menanjak.
