Ingatkan Aktivis dan Masyarakat, Refly Harun: Demokrasi Kita Menjadi Demokrasi Kriminal atau Jual Beli

- 15 September 2021, 17:30 WIB
Ahli hukum tata negara Refly Harun.
Ahli hukum tata negara Refly Harun. /Tangkapan layar YouTube./

Oleh karena itu, Refly juga mengundang semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap demokrasi di tanah air membuat video singkat berisi penolakan atas presidential threshold pada Pilpres 2024.

Praktisi hukum yang pernah mengungkap jual beli perkara di Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menyebut sejumlah nama pegiat demokrasi penolak presidential threshold, antara lain, Rizal Ramli, Bivitri Susanti, Rocky Gerung, Haris Azhar, Hadar Gumay, dan Effendi Ghazali.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 September 2021: Al Masih Belum Beri Kabar, Andin Merasa Ada yang Tak Beres

"Kita harus tolak demokrasi kriminal dan permufakatan jahat demokrasi, di mana pemilu hanya berlangsung di antara para elite-eliet atau oligarki politik yang berkuasa saja," katanya.

Sebelumnya Refly pun mengungkapkan, dengan PT 20 persen, capres 2024 bakal dikuasai oleh Partai Koalisi pendukung pemerintah. Pasalnya, partai oposisi yakni PKS dan Partai Demokrat tak bisa menggapai syarat tersebut.

Dengan kata lain, Capres mendatang tidak bakal jauh dari dari para pendukung pemerintahan saat ini.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x