Menjadi UKM Lean, Agile, dan Kreatif dengan Memanfaatkan Stay at Home Economy di Program Aksilerasi III

- 21 September 2021, 22:25 WIB
Creativepreneur Yoris Sebastian./dok.istimewa
Creativepreneur Yoris Sebastian./dok.istimewa /

GALAMEDIA - Melalui dorongan yang tepat, terbukti UKM bisa mendapatkan omzet miliaran dari rumah saja.

Terbukti, di tengah gempuran pandemi Covid-19, UKM di Indonesia sukses menunjukkan resiliensinya dengan menjadi sektor bisnis yang paling mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang terbitkan Kemenkop UMK RI April 2021 lalu, ada lebih dari 64 juta UKM di Indonesia, yang berkontribusi 14 persen terhadap total ekspor non migas, 60 persen total investasi, 97 persen persen total tenaga Kerja, dan 61 persen total PDB nasional.

Jika sebelumnya startup menjadi pendorong lahirnya sharing economy di Indonesia, kini UKM menjadi ujung tombak stay at home economy di masa pandemi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 September 2021: Al Bertemu Jessica, Bicarakan Soal Pak Hartawan

Stay at home economy ditandai dengan pergeseran perilaku masyarakat dalam bertransaksi yang serba daring dan meningkatnya permintaan berbagai produk pendukung aktivitas masyarakat di rumah, seperti makanan beku atau kriya interior.

Dalam menjawab berbagai permintaan baru, karakter pembeli yang berubah, dan tantangan pandemi, UKM harus mampu beroperasi dengan ramping, gesit dan kreatif.

Menurut creativepreneur Yoris Sebastian, ada beberapa tips yang perlu dijalankan para pelaku UKM agar tetap kreatif di masa pandemi:

1. Ide itu ada karena diciptakan, bukan didapatkan

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x