GALAMEDIA - Politisi Partai Demokrat Soeyoto menilai pemerintah sangat pelit terhadap guru honorer sehingga soal tes kompetensi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru tahap 1 dibuat sangat sulit.
Bahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo pun mengakui sulitnya soal dalam tes tersebut.
Dengan demikian, Soeyoto menyebutkan, perserta yang lulus tes PPPK guru tahap 1 di setiap daerah hanya berkisar 1-2 persen.
"Konon di setiap daerah yang lulus PPPK cuma 1-2 persen. Soal ujian dibuat sedemikian sulit dan lain-lain. Mungkin ini disengaja agar sedikit mengangkat ASN (aparatur sipil negara)," ujarnya melalui akun Twitter @soeyoto1, Kamis, 23 September 2021.
Terkait hal itu, ia mengaku prihatin terhadap guru honorer saat ini. Terlebih bagi mereka yang telah mengabdi di atas 10 tahun.
"Kasihan yang honorer di atas 10 tahun. Tidak boleh Negara pelit kepada Rakyatnya yang sudah berkontribusi tenaga bertahun-tahun," ujarnya.
Sebelumnya Tjahjo Kumolo mengungkapkan penyebab guru honorer peserta tes PPPK 2021 banyak yang tumbang. Disebutkan, penyebab utamanya adalah tingkat kesulitan soal tes PPPK guru 2021.
Karena para penyusun soal tidak mempertimbangkan siapa saja peserta tes PPPK guru 2021 tersebut. Penyusun soal yang merupakan dosen-dosen dari konsorsium perguruan tinggi ternama di Indonesia, tidak memikirkan bahwa peserta tes mayoritas sudah sepuh.