Berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Jokowi Singgung Politisasi Diskrimansi Vaksin

- 23 September 2021, 12:26 WIB
Presiden RI, Joko Widodo berpidato di sidang umum PBB
Presiden RI, Joko Widodo berpidato di sidang umum PBB /Instagram.com/sekretariat.kabinet/




GALAMEDIA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya di Sidang Umum Tahunan PBB yang ke-76 pada Rabu, 23 September 2021. Pidato disampaikan Presiden Jokowi secara virtual.

Sidang Majelis Umum PBB tahun ini mengusung tema ‘Building resilience through hope - to recover from COVID19, rebuild sustainably, respond to the needs of the planet, respect the rights of the people, and revitalize the United Nation’.

Dalam tayangannya di Youtube channel Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan beberapa hal menyoroti peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi dunia.

Mulai dari penanganan Covid-19 yang belum merata, politisasi dan diskrimansi vaksin, hingga terorisme dan  intoleransi.

Baca Juga: Bicara Soal Membaca Masa Depan, Mensos Risma: Kita Akan Menjadi Orang yang Rugi

Dalam pidato pembukanya, Jokowi menyebut hasil Sidang Majelis Umum PBB ini sangat dinantikan oleh masyarakat dunia.

Sebagai jawaban atas kegelisahan utama yang dirasakan dunia akibat pandemi Covid-19 dan aksi terorisme serta perang yang terjadi di beberapa negara.

“Yang Mulia Presiden Majelis Umum PBB, Yang Mulia Sekretaris Jenderal PBB, Yang Mulia para Pemimpin Negara Anggota PBB. Hasil sidang majelis umum PBB ini ditunggu oleh masyarakat dunia untuk mejawab kegelisahan utama dunia," katanya membuka pidatonya.

"Kapan masyarakat akan terbebas dari pandemi? Kapan perekonomian akan segera pulih dan tumbuh inklusif? Bagaimana menjamin ketahanan planet ke depan serta kapan dunia akan terbebas dari konflik terorisme dan perang,” imbuh Jokowi.

Baca Juga: Sentil Wapres Ma'ruf Amin, Bossman Mardigu: Ngomong Salah, Ngak Ngomong Salah

Jokowi mengingatkan, semua negara untuk bersama-sama dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Jokowi berharap percepatan dalam mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan secara adil dan merata di seluruh dunia.

Jokowi juga menyinggung ketimpangan vaksinasi, politisasi hingga diskrimanasi vaksin masih kerap kali terjadi.

Menurutnya perlu diselesaikan dengan langkah nyata. Dan perlunya menata ulang tata ketahanan kesehatan global.

Baca Juga: Tukul Arwana Sosok Penting Kisah Cinta Rizky Billar dan Lesti Kejora, Rela Tinggalkan Kegiatan

“Kemampuan dan kecepatan antaranegara dalam menangani covid-19 termasuk vaksinasi, sangat timpang. Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal-hal ini harus bisa kita selesaikan dengan langkah-langkah nyata.  Di masa depan, kita harus menata ulang arsitektur ketahanan kesehatan global (global health security system),” tutur Jokowi.

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x