Muncul Klaster Sekolah di Tengah PTM Terbatas, Kemendikbudristek: Penularan Virus Covid-19 di Sekolah Relatif

- 23 September 2021, 14:39 WIB
Jumeri, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Kemendikbudristek.
Jumeri, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Kemendikbudristek. /Dok. jatengprov.go.id

GALAMEDIA – Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sudah mulai diberlakukan di beberapa daerah di Indonesia dengan sangat memperhatikan prokes guna mencegah penularan Covid-19 di sekolah.

Meski begitu, hal ini justru memicu temuan kasus penularan Covid-19 klaster baru. Seperti disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddikdasdimen) Kemendikburistek, Jumeri yang dikutip dari Antaranews, Kamis, 23 September 2021.

Baca Juga: Bandung City View Digugat, Konsumen Harus Dilindungi, Polda-Kejati Jabar Diminta Berantas Mafia Tanah

Pada 20 September 2021, Kemendikbudristek mencatat di 46.580 sekolah yang melaksanakan PTM secara terbatas, 2,8 persen atau 1.296 sekolah melaporkan klaster baru Covid-19.

Namun demikian, Kemendikbudristek mengatakan kasus penularan Covid-19 klaster sekolah relatif kecil.

“Sekolah yang melakukan PTM terbatas sebanyak 46.580 satuan pendidikan, sementara jumlah laporan dari satuan pendidikan terkait penularan Covid-19 di sekolah relatif kecil, yaitu 2,8 persen atau 1.296,” tutur Jumeri.

Baca Juga: Peringati HJKB 2011, Pemkot Bandung dan Tokopedia Nyam Bandung Hadir Manjakan Lidah Warga

Jumeri meminta protokol terkait risiko penularan klaster sekolah diterapkan secara ketat. Jika terdapat kasus penularan dan penyebaran Covid-19, maka sekolah ditutup kembali.

“Sudah jelas dan ketat diatur dalam SKB 4 Menteri, termasuk di dalamnya pemerintah daerah menutup sekolah, menghentikan PTM terbatas, melakukan testing, tracing, dan treatment jika ada temuan kasus positif Covid-19,” papar Jumeri.

Dalam rincian jumlah temuan kasus klaster sekolah, satuan pendidikan SD menunjukkan angka terbanyak, yakni 581 sekolah dengan total guru dan tenaga kependidikan 3.174 orang positif Covid-19.

Sedangkan siswa yang positif berjumlah 6.908 orang.

Baca Juga: BTS Dan Ibu Negara Korea Selatan kunjungi Museum Seni Metropolitan New York Usai Pidato di PBB

Sementara total kasus yang ditemukan di jenjang SMP meliputi 1.502 guru dan 794 siswa, jenjang SMA 1.915 guru dan 794 siswa, dan jenjang SMK  1.594 guru serta 609 siswa dinyatakan positif Covid-19.

Dalam kesempatan lainnya, Jumeri menyebut Kemendikbudristek selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk pengawasan dan pemantauan sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM terbatas.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x