Novel Baswedan Jawab Tudingan Lindungi Gubernur DKI Jakarta: Percuma Semuanya Akan Terbuka dan Jelas

- 23 September 2021, 16:17 WIB
Penyidik KPK nonaktif, Novel Baswedan.
Penyidik KPK nonaktif, Novel Baswedan. /tangkap layar youtube/Watchdoc Documentary//

GALAMEDIA - Penyidik senior KPK nonaktif, Novel Baswedan akhirnya buka suara soal tudingan yang mengarah ke dirinya terkait melindungi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan Novel Baswedan pada saat ia menjadi salah satu bintang tamu pada acara Mata Najwa, Rabu 22 September 2021.

Pada mulanya, Novel Baswedan ditanya Najwa Shihab soal tanggapannya tentang Anies Baswedan yang kini diperiksa KPK terkait kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.

Najwa Shihab juga mempertanyakan terkait banyaknya tudingan yang mengarah ke Novel Baswedan soal ia yang melindungi sepupunya itu pada saat masih berada di KPK.

Baca Juga: Netizen Bully Fisik hingga Minta 'Rombak' Bagian Mata Istri Arya Saloka, Putri Anne: Bisa Sih ...

"Kemarin sepupu anda Anies Baswedan diperiksa KPK, selama ini beredar bahwa selama anda berada di KPK, Gubernur Anies tidak akan pernah dipanggil KPK. Kita tahu anda teman-teman mendapat SK pemberhentian, tidak lama kemudian Gubernur DKI diperiksa KPK, tanggapan anda bagaimana," tanya Najwa Shihab ke Novel Baswedan, dikutip Galamedia, Kamis 23 September 2021.

Novel Baswedan pun menjawab bahwa terkait dengan pemeriksaan menurutnya siapapun yang ada kepentingan untuk diperiksa bisa saja diperiksa oleh KPK.

Namun menurutnya apabila hal itu dikaitkan dengan dirinya, maka ia dengan tegas mengatakan tidak pernah melindungi sepupunya itu.

Karena menurut Novel Baswedan publik tahu saat itu KPK itu harusnya diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas tinggi dalam bekerja.

"Kalau terkait dengan pemeriksaan saya kira siapapun yang terkait dengan kepentingan untuk diperiksa bisa aja diperiksa, tetapi kalau dikaitkan dengan saya, kita paham bahwa harusnya di KPK itu diisi oleh orang-orang berintegritas ya," kata Novel.

Novel Baswedan mengatakan bahwa ketika ada orang yang mengatakan dirinya bisa mengatur semuanya di KPK hal itu menandakan ada orang yang mau mengatakan bahwa KPK itu tidak berintegritas.

Ia menyampaikan bahwa hal itu semuanya salah, sebab saat ia dan teman-temannya masih berada di KPK, selalu berintegritas dalam bekerja.

"Ketika kemudian ada yang mengatakan bahwa saya bisa mengatur semuanya artinya ada orang yang mau mengatakan bahwa di KPK tidak berintegritas. Saya kira ada yang salah," terangnya.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Jadi Tersangka oleh KPK, Tokoh NU: Siapakah yang Akan Menggantikannya Jadi Wakil DPR?

Selain itu, Novel Baswedan juga mengungkapkan bahwa di KPK itu ada pembagian tugas yang masing-masingnya tidak mengetahui satu sama lain.

Hal itu juga termasuk tugas para penyidik yang mempunyai bagiannya masing-masing, sehingga satu sama lain tidak mengetahui kasus yang sedang ditanganinya dikarenakan di KPK tidak terbiasa dengan intervensi.

"Yang kedua di KPK itu ada pembagian tugas, di bagian penyidikan pun ada bagian-bagiannya sendiri yang masing-masing itu tidak mengetahui kasus yang ditangani sama yang lain. Jadi di KPK tidak terbiasa dengan intervensi-intervensi seperti itu," ungkapnya.

Seakan ingin menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melindungi Anies Baswedan, Novel kembali menjelaskan kepada Najwa Shihab.

Menurut Novel Baswedan, dalam kasus yang menyasar Gubernur DKI Jakarta itu tidak ada kepentingan dirinya untuk melindungi sepupunya tersebut.

Sebab menurutnya di KPK semuanya akan berjalan seperti biasa dan kalaupun seandainya Anies Baswedan tidak diperiksa, maka publik bisa melihatnya pada saat sidang, karena semuanya terbuka.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Ditetapkan sebagai Tersangka KPK, Gus Umar: Bertemu Kawan Lama di Sel, Setya Novanto

"Saya kira tidak ada kepentingan untuk perlu dilindungi karena memang di KPK semuanya akan berjalan seperti biasa, walaupun seandainya tidak diperiksa, di sidang pun akan dilihat sehingga semua orang akan tau," tegasnya.

Tak hanya itu, Novel Baswedan juga menyampaikan seandainya ada orang yang ingin menutupi pada saat proses penyidikan dengan cara-cara seperti itu, menurutnya semua itu akan menjadi percuma.

Hal itu dikarenakan pada saat penyidikan semuanya akan terbuka dan semuanya menjadi jelas.

"Jadi seandainya ada orang yang ingin menutupi diproses penyidikan dengan cara-cara yang seperti itu saja percuma karena di penyidikan semuanya akan terbuka dan semuanya jelas," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x