GALAMEDIA – Advokat Syarman turut memberikan opininya terkait ultimatum yang diberikan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia merasa jika BEM SI melakukan semua itu semata-mata mendorong Presiden Jokowi untuk segera membatalkan hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan, BEM SI mengancam akan menggelar aksi demo akbar di Jakarta andaikata Presiden Jokowi tidak mengubris permintaan mereka selama 3 x 24 jam.
Tidak hanya sendiri, Gerakan Selamatkan KPK (Gasak) siap menemani BEM SI di gelaran aksi demo tersebut.
Baca Juga: Kabar Tak Sedap Datang dari KPK, Ketua Dewas Harus Jalani Perawatan di RS, Begini Kondisinya
Di sisi lain, BEM SI dan Gasak juga menagih sejumlah janji Presiden Jokowi yang erat kaitannya dengan upaya penguatan KPK.
Di antaranya seperti janji peningkatan jumlah penyidik KPK dan janji peningkatan jumlah anggaran untuk KPK.
Pernyataan ini telah sepenuhnya tertuang di dalam Surat BEM SI dan Gasak yang ditujukan langsung kepada Presiden Jokowi.
Dari hal itulah, Syarman dengan lantang menyematkan julukan ‘Taliban’ kepada BEM SI.