Yusril Siap Bawa Marwah Demokrasi ke Demokrat, Konsultan Politik: Bukan Demokrasi, Tetapi Duit-isme

- 24 September 2021, 21:14 WIB
Yusril Ihza Mahendra jadi kuasa hukum Partai Demokrat Kubu Moeldoko.
Yusril Ihza Mahendra jadi kuasa hukum Partai Demokrat Kubu Moeldoko. /Tangkapan layar Instagram.com/yusrilihzamhd

GALAMEDIA – Konsultan Politik, Renanda Bachtar turut mempertanyakan alasan Yusril Ihza Mahendra ingin menjadi pengacara Partai Demokrat kubu Moeldoko.

Padahal, menurutnya, kubu Moeldoko memiliki niatan untuk merampas kepemilikan Partai Demokrat dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Mengapa Yusril Ihza Mahendra jadi pengacara kubu Moeldoko yang ingin ‘begal’ Demokrat,” tanya Renanda Bachtar melalui akun Twitternya, seperti dilansir Galamedia, Jumat, 24 September 2021.

Menurutnya, Yusril Ihza Mahendra ingin mengubah AD/ART Partai Demokrat tanpa mengetahui kewenangan DPP.

Ia sempat mendengar kabar yang menyebut jika Yusril Ihza Mahendra melakukan ini semua demi menjalankan demokrasi yang sehat di tubuh Partai Demokrat.

Baca Juga: Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Pemerintah dan Aparat Soal Ustadz yang Diserang: Mengutuk Keras  

“Yusril Ihza Mahendra mau pasal-pasal dalam AD ART atas nama demokrasi,” tuturnya.

Menurutnya, AD/ART Partai Demokrat hanya dapat diubah oleh DPP Partai Demokrat kubu AHY, bukan Kongres Luar Biasa (KLB) yang diadakan kubu Moeldoko.

“Tapi pura-pura lupa AD ART partainya bahkan beri kewenangan DPP bukan kongres untuk mengubah AD ART,” ungkap politisi Partai Demokrat kubu AHY itu.

Maka dari itu, ia menegaskan bahwa Yusril Ihza Mahendra membela Partai Demokrat kubu Moeldoko bukan karena demokrasi melainkan karena uang.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x