Vaksin Nusantara Disebut Imunoterapi Bukan Vaksin, Ahli Virus Ini Kuliahi Dokter: Jangan Bilang Bukan Vaksin!

- 27 September 2021, 17:48 WIB
Ilustrasi - Vaksin Nusantara.
Ilustrasi - Vaksin Nusantara. /Pixabay/geralt


GALAMEDIA - Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Proffesor Nidom Foundation (PNF), Prof Dr Chairul Anwar Nidom mengatakan, sejumlah kolega menyatakan Vaksin Nusantara bukanlah vaksin melainkan imunoterapi.

"Saya ingin meluruskan saja, bahwa sebuah definisi atau terminologi suatu vaksin adalah suatu material biologi yang diberikan kkepada tubuh kemudian bisa secara aktif menimbulkan daya tahan tubuh dari suatu infeksi," kata Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Unair ini seperti dikutip GALAMEDIA dalam tayangan video YouTube berjudul 'VAKSIN NUSANTARA HARAPAN UNTUK HENTIKAN PENULARAN ANTAR MANUSIA DAN SPESIES LAIN' pada kanal Anang Supardi, Senin, 27 September 2021.

"Jadi ada pemberian bahan biologi ke tubuh yang bisa menimbulkan imunitas," jelasnya.

Baca Juga: Soal Laporan Luhut Pandjaitan, PMJ Berpegangan ke Edaran Kapolri, Apa Isinya? Simak Penjelasannya

"Di dalam tubuh itu ada mesin yang bisa menimbulkan imunitas karena terpicu oleh adanya bahan bilogi. Itu terminoligi vaksin selama ini," ungkapnya.

Sedangkan untuk Imunoterapi, ia menyebutkan, adalah pengobatan suatu penyakit melalui aktivasi atau penekanan suatu sistem imun.

"Contoh plasma konsvalesen. Ini tidak menggunakan mesin di dalam tubuh orang yang sakit tetapi langsung hasil produk dari orang yang pernah terinfeksi diberikan kepada orang yang sakit. Itu adalah imuno terapi," katanya lagi.

Sedangkan Vaksin Sel Dendritik yakni vaksin dengan ccara menumbuhkan sel dendritik di luar tubuh (lab) dan dibuat menjadi sel memoril dan setelah disuntikan akan menstimulasi sistem imun.

"Jadi mesin di dalam tubuh dikeluarkan kemudian diaktivasi dengan antigen. Setelah itu dimasukan ke dalam tubuh itu sendiri," katanya lagi.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut TNI Telah Disusupi PKI, Kostrad Tak Punya Ide Bongkar Patung Soeharto dan Sarwo Edhi

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x