Gatot Nurmantyo 'Disemprot' Balik Dudung Abdurachman Soal Tudingan PKI, Refly Harun: Aneh, Enggak Masuk Akal

- 28 September 2021, 04:10 WIB
Refly Harun tanggapi Luhut yang layangkan somasi kepada Haris Azhar.
Refly Harun tanggapi Luhut yang layangkan somasi kepada Haris Azhar. /YouTube/Refly Harun

GALAMEDIA - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengaku aneh dengan pernyataan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman terkait 'pemberangusan' patung Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo dan AH Nasution di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad.

Seperti diketahui, Gatot Nurmantyo menyebut bahwa TNI AD telah disusupi oleh PKI. Hal itu diindikasikan dengan patung sejumlah tokoh nasional yang terlibat dalam persitiwa G30S PKI telah raib di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad.

Pangkostrad Letnan Jenderal Dudung Abdurachman menilai tudingan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bahwa TNI AD tengah disusupi oleh PKI adalah sebuah tudingan keji.

"Tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung, Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Pesan Berantai Pendaftaran Vaksin Nusantara Tak Sepenuhnya Hoax, Tim Peneliti Berikan Klarifikasi

Ia pun mengungkapkan patung-patung itu hilang dari Markas karena diminta kembali oleh pembuatnya, yakni Pangkostrad terdahulu, Letjen (Purn) Azym Yusri Nasution.

Dudung mengaku tak bisa menolak permintaan tersebut.

Menurutnya, AY Nasution merasa berdosa telah membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.

"Jadi saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," tambah Jenderal bintang tiga itu.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x