Pelurunya Sanggup Rontokkan Pesawat Tempur, GM6 Lynx Senapan Berdaya Hancur Meriam dari Negeri Ratu Elizabeth

- 28 September 2021, 09:55 WIB
GM6/Olah foto kolase doc dan grafis DailyMail
GM6/Olah foto kolase doc dan grafis DailyMail /

GALAMEDIA - Special Forces (Pasukan Khusus) Inggris kini dipersenjatai senapan berdaya hancur sangat kuat yang mampu meledakkan helikopter dan menghancurkan kendaraan lapis baja.

Daya hancur senapan Gepard GM6 Lynx ini diklaim setara meriam Howitzer karena dampaknya yang sama-sama menghancurkan, meskipun beratnya hanya 10 kg dan dan panjang kurang dari 1,2 meter.

Baca Juga: Nyaris Gila dan Akhiri Hidup, No Time To Die Premier Hari Ini Daniel Craig Ungkap Sisi Gelap Peran James Bond

Dikutip Galamedia dari DailyMail, awalpekan ini, dibuat di Hungaria, senapan semi-otomatis GM6 memiliki jangkauan seperempat mil dengan laras yang dapat ditarik kembali seperti senapan artileri  untuk menyerap recoil yang sangat besar.

Mengomentari GM6, seorang anggota Special Force menyebutnya fantastis.  

“GM6 sangat fantastis. Ini seperti artileri di medan perang. Pasukan kami menyebutnya Howitzer karena daya hancurnya.”

Baca Juga: Rahasia Tubuh Ideal Bae Suzy, Ternyata Rutin Konsumsi Ini, Nomor Satu Tak Disangka

Peluru yang dimuntahkan GM6 juga dapat menghentikan bom truk. Dan tim mana pun yang dilengkapi GM6 setidaknya akan mampu menghalau  enam pesawat tempur atau helikopter dengan sangat cepat.

“Meskipun kuat, senapan berbanderol £9,000 (Rp 175 juta) ini mudah dibawa dan ideal untuk melengkapi pasukan terjun payung ke medan perang,” lanjutnya.

GM6 menggunakan magasin peluru Raufoss Mk2 kaliber .50 yang dapat ditembakkan dalam waktu kurang dari tiga detik.

Baca Juga: Pangkostrad Dudung Beberkan Alasan Hilangnya Patung di Museum Markas Kostrad, Fadli Zon: Ini Kesalahan Fatal

SAS, SBS, dan Resimen Pengintaian Khusus diyakini telah membeli 150 unit GM6 yang pelurunya dapat menembus lapisan besi sebelum meledak di dalam tangki bahan bakar atau bagian dalam kendaraan lapis baja.

Kini mereka ditempatkan di Suriah dan Irak. Namun terkait hal ini Kementerian Pertahanan yang dikonfirmasi semalam menolak berkomentar.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x