Setuju dengan Gatot Nurmantyo, Fadli Zon Sindir Letjen Dudung: Setelah Baliho, Kini Patung

- 28 September 2021, 16:51 WIB
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon. /dpr.go.id /DPR RI/
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon. /dpr.go.id /DPR RI/ /


GALAMEDIA - Anggota DPR RI Fadli Zon menyindir Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman terkait hilangnya patung tokoh sejarah di Museum Dharma Bhakti.

Pasalnya, Museum Dharma Bakti tersebut terletak di area Markas Kostrad, Jakarta Pusat.

Diketahui, ada tiga buah patung yang hilang. Pertama, Patung Presiden kedua RI Soeharto, patung Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Prabowo, dan terakhir patung Jenderal AH Nasution.

Sindiran itu disampaikan Fadli Zon melalui akun media sosial Twitter miliknya @fadlizon pada Selasa, 28 September 2021.

“Setelah baliho, kini patung” sindir Fadli Zon dikutip Galamedia dari Twitter-nya pada Selasa, 28 September 2021.
 
Baca Juga: Ngaku Tak Benci Anies Baswedan, Giring Ganesha: Berpura-pura Prihatin, Padahal Tujuannya Buat Pilpres 2024

Politikus Partai Gerindra itu pun mengatakan bahwa benda museum tidak bisa seenaknya diambil kecuali atas perintah atasan.

“Tidak bisa benda museum seenaknya diangkut atas permintaan seseorang. Apalagi menyangkut tonggak sejarah penting bangsa kita," paparnya.

"Ini kesalahan yang fatal,” tegas Fadli Zon.

Fadli Zon pun kemudian menyatakan sepakat dengan dugaan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo.

Diketahui, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa TNI saat ini telah disusupi oleh Komunis atau PKI.

“Salah satu taktik PKI setelah 1954 adalah Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTBP). Salah satunya menyusup dan bekerja di kalangan angkatan bersenjata,” ujar Fadli Zon.

Walaupun demikian, tuduhan yang dilayangkan Gatot Nurmantyo pun kemudian dibantah Letjen Dudung Abdurachman selaku Pangkostrad.
 
Baca Juga: Soal Wacana TNI-Polri Jadi Penjabat Gubernur, Politisi PKS: Pengalaman Dwifungsi Perlu Jadi Pelajaran

Dudung menyatakan bahwa Letjen TNI (purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai orang yang memprakarsai patung tersebut, kini diambil kembali.

Alasan diambilnya kembali patung tersebut dari Museum adalah bahwa AY Nasution takut akan dosa membuat patung.

“Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya," kata Letjen Dudung dalam pernyataannya.

"Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan,” imbuhnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x