Banyak yang menduga jika film tersebut ditujukan sebagai propaganda politik. Apalagi di era Presiden Soeharto, film tersebut menjadi tontonan wajib anak sekolah yang selalu ditayangkan di TVRI tiap tanggal 30 September malam.
Sejak Presiden Soeharto lengser pada tahun 1998, film garapan Arifin C. Noer itu berhenti ditayangkan oleh TVRI karena desakan masyarakat yang menganggap film tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. Namun saat ini film kembali ditayangkan.
2005
Surat kabar Denmark Jyllands-Posten memuat karikatur Nabi Muhammad yang mengundang reaksi keras dari umat muslim seluruh dunia.***