SEJARAH KELAM G30S PKI: Tudingan-tudingan Para Tokoh Nasional Hingga Banser Sempat Jadi Tertuduh

- 30 September 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi. Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU).
Ilustrasi. Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU). /ANTARA

Dia menerima informasi intelejen bahwa struktur nasional PKI sudah terbentuk dengan anggota 15 juta orang. Pemimpinnya bernama Wahyu Setiaji.

Selain itu, banyak tokoh agama juga yang mengendus bahaya kebangkitan ini. Misalnya Ustadz Alfian Tanjung yang sangat berani menyebut nama atau pihak yang disinyalir menjadi tokoh atau sarang PKI. Bahkan menuding ada PKI di Istana.

Tahun lalu, Ustadz Alfian Tanjung meminta maaf kepada GP Ansor dan Banser karena telah menyebut mereka adalah anak cucu PKI.

Pada saat itu Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rochman menyatakan baik Alfian Tanjung maupun Ansor disatukan oleh satu pandangan keagamaan yang sama dan kebangsaan yang sama.

Adung lalu menuturkan NU sampai sekarang ini masih mewaspadai bahaya laten PKI, salah satu buktinya dengan terus dilantunkannya selawat badar dalam berbagai kesempatan.

"Selawat badar diciptakan untuk membentengi dan mewaspadai kader-kader NU, Ansor, dan Banser dalam melawan PKI waktu itu. Sampai sekarang masih kami nyanyikan. Artinya, dalam bawah sadar kami tetap dalam situasi masih mewaspadai (PKI)," ujar Adung saat itu.

Komandan Densus 99 Banser NU, Muhammad Nuruzzaman menilai aneh, ketika saat ini ada pihak-pihak yang memainkan isu PKI.

Dia menjelaskan, justru Banser NU yang pantas memainkan isu PKI, sebab mereka dahulunya terlibat dalam ‘perang’ melawan PKI di tahun 1960-an.

Jika benar PKI sudah siap bangkit atau jelmaannya dalam nama lain tapi berideologi Marxis, tentu ini menjadi persoalan bangsa yang sangat serius.

Bukan hanya soal eksistensi Pancasila dan persatuan nasional, lebih dari itu, secara fundamental juga menjadi persoalan keagamaan (Islam). Mengancam kehidupan beragama di Indonesia.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x