SEJARAH KELAM G30S PKI: Tudingan-tudingan Para Tokoh Nasional Hingga Banser Sempat Jadi Tertuduh

- 30 September 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi. Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU).
Ilustrasi. Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU). /ANTARA

Tetapi, selain kekhawatiran itu, ada pihak lain yang memiliki perspektif yang berbeda. Misalnya Profesor Salim Said, seorang pakar sejarah nasional.

Tentang kebangkitan PKI atau komunisme ini, Prof. Salim meyakini bahwa ideologi komunis sudah bangkrut dan tidak akan bangkit kembali. Karena menurutnya, ideologi ini tidak mampu menjawab tantangan zaman.

Sejarahnya tidak pernah berhasil mewujudkan apa yang dicita-citakan.

Soviet sebagai kekuatan utama komunisme internasional sudah hancur. PKI sebagai kekuatan ketiga bahkan sudah duluan remuk. Sedangkan China yang sampai saat secara de jure masih eksis dengan Partai Komunis China-nya sudah bertransformasi menjadi wajah lain.

China sudah menjadi negara kapitalistik. Xi Jin Ping secara satire berkilah; ‘tidak penting kucing berwarna hitam atau putih, yang penting mampu menangkap tikus’.

Prof Salim melanjutkan, memang tidak dipungkiri bahwa anak-anak tokoh atau anggota PKI saat ini tidak sedikit. Dan banyak di antara mereka duduk di posisi-posisi penting pemerintahan.

Tetapi Prof. Salim tetap yakin bahwa itu tidak bisa dijadikan instrumen pra kondisi bangkitnya PKI. Jika pun ada usaha-usaha dari anak-anak PKI itu, lebih sebagai upaya membalas dendam kepada orang-orang atau kelompok atau pihak yang paling bertanggung jawab atas pembunuhan karakter orang-orang tua mereka. Tidak lebih.

Selain Prof. Salim, ada juga Pak Suripto, pengamat intelejen. Meskipun Pak Ripto meyakini ada upaya sistematis untuk bangkitnya PKI, tetapi dia juga melihat ada kepentingan besar yang berusaha untuk selalu membuat Indonesia panas.

Yaitu membentur-benturkan berbagai kepentingan yang begitu terpolarisasi dengan cara menciptakan issue. Misalnya dengan penyerangan ulama dan ustadz.

Upaya ini secara jelas membuat bangsa Indonesia tidak pernah tenang dalam usahanya mewujudkan persatuan nasional, keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x