Menurutnya, selayaknya sebagai pemimpinan institusi tidak begitu saja memberikan asset negara kepada pihak lain.
"Bahkan kalaupun demi alasan hidup atau mati, benda tersebut tidak bisa diserahkan begitu saja. Pemimpin yang ada di situ harus bertanggungjawab," ujarnya.
Dengan alasan seperti itu, lanjut dia, selayaknya Dudung sebelumnya meminta waktu untuk membuat replikanya terlebih dulu.
Baca Juga: Viral! Pernyataan Presiden Soeharto 25 Tahun Lalu Menjadi Kenyataan: Hancur Bangsa Kita
"Ya, okelah, mungkin Pak Dudung sudah memesan lagi replikanya itu," kata Gatot.
Ketika ditanya Karni Ilyas mengenai informasi Pangkostrad tengah memesan replika baru, Gatot mengatakan, hal itu merupakan pemikiran positifnya.
"Enggak ini hanya pemikiran positif saya. Mungkin saja Pak Dudung sedang memesan replika baru yang lebih bagus, lebih baik. Ya mungkin Makostrad dalam waktu dekat merilis soal kehadiran replika baru itu," ujarnya.
"Atau mungkin dikembalikan oleh pemiliknya itu," timpal Karni, yang dijawab tertawa Gatot Nurmantyo.***