Berderai Air Mata, Anak Jenderal Ahmad Yani Beri Kesaksian Saat Malam Pembantaian: Bapak Diseret Kaya Binatang

- 30 September 2021, 07:51 WIB
 Jendral Ahmad Yani
Jendral Ahmad Yani /Ryannico/

GALAMEDIA - Hari ini 30 September 2021, tepat 56 tahun lalu terjadi suatu kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Tragedi itu dikenal dengan Gerakan 30 September atau G30S PKI.

Peristiwa tragis ini menewaskan enam perwira tinggi militer Indonesia dan satu orang lainnya berhasil selamat dalam upaya pembunuhan yang dilakukan PKI. Adapun keenam perwira tinggi yang gugur akibat pembantaian PKI yaitu:

Baca Juga: Terbaru! 15+ Kode Redeem FF 30 September 2021, Banyak Hadiah Spesial Khusus Hari Ini

- Letjen TNI Ahmad Yani
- Mayjen TNI Raden Suprapto
- Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono)
- Mayjen TNI Siswondo Parman (S Parman)
- Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (DI Panjaitan)
- Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo.

Sedangkan Jenderal TNI Abdul Harris Nasution (AH Nasution) yang menjadi sasaran utama berhasil selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Jenazah mereka kemudian ditemukan pada 3 Oktober di Pondok Gede, Jakarta atau yang dikenal dengan Lubang Buaya.

Baca Juga: Patung Pahlawan Revolusi Ikut Hilang di Markas Kostrad? Gatot Nurmantyo: Saya Dapat Informasi Itu

Mengenang peristiwa G30S/PKI ini, salah satu anak dari Jenderal Ahmad Yani yang menjadi saksi pembantaian sadis itu memberi kesaksian. Sambil berderai air mata, Untung Mufreni Yani mengungkapkan kekejaman yang terjadi saat itu.

"Kami kejar bapak dari belakang. Kalau di film masih lebih bagus. Di angkat, kaki diseret, tangan diseret," kata Untung dalam kanal YouTube tvOne dokumen 21 September 2017.

"Kalau waktu itu (kejadian asli) gak ada yang ngangkat tangannya. Orang (bapak) diseret kaya nyeret binatang," sambungnya.

Baca Juga: SEJARAH KELAM G30S PKI: Tudingan-tudingan Para Tokoh Nasional Hingga Banser Sempat Jadi Tertuduh

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x