Tanggapi Ibu Kota Baru, Rizal Ramli: Tidak Ada yang Mau Tinggal, Kecuali Pejabat Korup dan BUMN China

- 4 Oktober 2021, 14:36 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli. / /Instagram @rizalramli.official//
Ekonom senior Rizal Ramli. / /Instagram @rizalramli.official// /

GALAMEDIA – Wacana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur masih menuai pro dan kontra, terlebih di tengah pandemi saat ini.

Pakar ekonomi Rizal pun turut menanggapinya saat tampil di kanal YouTube Fadli Zon Official. Ia menilai rencana pemindahan ibu kota tidak akan berhasil.

Menurutnya tidak akan ada yang mau pindah dan tinggal di Kalimantan kecuali pejabat korup dan BUMN asal China.

Baca Juga: Cut Meyriska dan Roger Danuarta Umumkan Kehamilan Anak Kedua, Banjir Doa dan Ucapan

Dalam diskusinya bersama Fadli, Rizal menyebut tak sedikit negara yang telah memindahkan ibu kota dengan baik tapi ada juga yang gagal.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI ini menilai salah satu faktor ketidakberhasilan dalam hal ini adalah jarak yang terlalu jauh.

Contohnya Brasil yang memindahkan ibu kota terdahulu Rio de Jenairo ke Brazilian City yang akhirnya menjadi simbol saja. Sementara aktivitas pemerintah masih berjalan di Rio de Jenairo.

Baca Juga: GEGER! Putra Shah Rukh Khan, Aryan Khan Tertangkap Basah Pesta Narkoba di Kapal Pesiar

Ia menilai kegagalan tersebut salah satunya disebabkan faktor jarak yang terlalu jauh dari ibu kota lama ke ibu kota baru.

Sedangkan India dan Malaysia dinilai berhasil melakukan pemindahan ibu kota. Rizal membandingkan wacana memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur dengan dua negara tersebut.

“Ternyata, ibu kota baru yang berhasil itu jaraknya cuman 1-2 jam dari ibu kota lama. Nah, kita tiba-tiba bikin ibu kota di Kalimantan Timur, pertanyaannya siapa yang mau tinggal di situ? Pejabat dengan gaji pas-pasan masa mau, kecuali pejabat korup, iya kan?” ujar Rizal.

Baca Juga: Berikan Kejutan Berkonsep Tebak Gambar Bersama Suami, Cut Meyriska Umumkan Hamil Anak Kedua, Roger: Beneran?

Rizal lantas menjelaskan terkait pembiayaan yang dikatakan pemerintah menggunakan anggaran, yang merupakan hasil penjualan dan hasil sewa kantor-kantor strategis di ibu kota lama.

Rizal menilai tidak ada perusahaan real estate besar yang mau bermain di Kalimantan.

“Kalau perusahaan-perusahaan real estate besar enggak akan mau main real estate di Kalimantan Timur, kecuali dipaksa. Karena mereka lebih menguntungkan bikin BSD baru, bikin kota baru di Puluw Jawa."

Baca Juga: Tiba Bulan Oktober! Begini Cara Praktis Klaim Diskon Token Gratis Bulan Ini, Simak Caranya di Sini!

Menurutnya, proyek ini hanya mengundang ketertarikan BUMN China yang akhirnya mengundang penduduk China untuk tinggal di ibu kota baru.

“Nah yang tertarik untuk itu adalah BUMN China, untuk beli tanah di situ, bangunin ibu kota baru. Tapi penghuninya siapa itu nanti? Rakyat enggak mau pindah ke situ iya kan, penghuninya ngundang lagi pasti penduduk dari RRC. Bisa jadi ibu kota baru, tapi itu ibu kota Beijing baru, bukan ibu kota Republik Indonesia baru,” sambungnya.

Rizal menuntut penjelasan Presiden Jokowi soal untuk siapa ibu kota baru tersebut dibangun.

Baca Juga: LESLAR LOVERS BERKUMPUL! Lesti-Billar Kembali Bakal Ungkap Rahasia Besar, Apa Lagi?

Ia menilai pemindahan ibu kota yang diwacanakan pemerintah dapat menjadi peluang masuknya BUMN China.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x