Eks Dubes PBB Sebut Dunia Harus Belajar ke Jokowi, Pengajar Singgung Soal Utang: Mirip Tulisan Buzzer!

- 7 Oktober 2021, 19:55 WIB
Presiden RI, Joko Widodo berpidato di sidang umum PBB
Presiden RI, Joko Widodo berpidato di sidang umum PBB /Instagram.com/sekretariat.kabinet/


GALAMEDIA - Mantan Duta Besar Singapura untuk PBB Kishore Mahbubani tiba-tiba memuji-muji Presiden Joko Widodo melaui tulisannya, Kamis, 7 Oktober 2021.

Dalam media sosial Twitter @mahbubani_k, mantan penasehat PBB ini menyebutkan, menyatakan Pemimpin yang dipilih secara demokratis paling efektif di dunia adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Indonesia.

"Kasus untuk ini tidak dapat disangkal. Namun, luar biasa, hampir tidak ada yang menyadari kepemimpinannya yang luar biasa," ujarnya.

Dalam tulisannya, ia pun menyebutkan, Jokowi membantu meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks Doing Business Bank Dunia dari peringkat 120 pada 2014 menjadi peringkat 73 pada 2020.

Saat ini, kata dia, Indonesia seharusnya menikmati ledakan ekonomi, tetapi COVID-19 menghantam negara ini dengan keras. Namun, Jokowi bertindak lebih awal dan tegas untuk mengamankan 175 juta dosis vaksin untuk populasi 270 juta.

Baca Juga: Sedang Berlangsung, Indonesia Ungguli Taiwan di Play Off Piala Asia 2023 Lewat Gol Ramai Rumakiek

"Banyak dosis berasal dari China, dan Jokowi menerima suntikan Sinovac untuk menunjukkan kepercayaannya pada vaksin China dan mengirim sinyal politik yang lebih luas," kata dia.

Tetapi Jokowi secara geopolitik bijaksana, dengan bijak menjaga hubungan baik dengan China dan AS karena persaingan kekuatan besar mereka mendapatkan momentum.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia telah mendorong AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, karena investasi China telah jauh lebih besar dalam beberapa tahun terakhir," lanjut dia.

Indonesia berpartisipasi dalam banyak proyek yang terkait dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan China, termasuk kereta api Jakarta-Bandung, zona ekonomi khusus pariwisata di Jawa, pembangkit listrik tenaga air Kayan di Kalimantan Utara, perluasan pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera, dan pengembangan Bandara Internasional Lembeh di Sulawesi.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x