Dosen Singapura Ini Sebut Jokowi Sosok Jenius, Tsamara Amany: Pak Jokowi Tidak Sempurna Tapi..

- 8 Oktober 2021, 14:34 WIB
Tsamara Amany.
Tsamara Amany. /Antara/

GALAMEDIA - Belum lama ini, nama Presiden Joko Widodo kembali menjadi buah bibir publik.

Rupanya, orang nomor satu di Indonesia tersebut mendapatkan apresiasi  dan disebut sebagai presiden jenius oleh dosen Singapura.

Dosen sekaligus peneliti Asia Research Institute di National University of Singapore itu bernama  Kishore Mahbubani.

Baca Juga: Jelang Maulid Nabi, Berikut Kumpulan Kata Mutiara Bernuansa Maulid, Cocok Dibagikan di Sosmed Lho!

Menurut Kishore, Jokowi telah memberikan contoh model pemerintahan yang baik.

Lebih jauh, salah satu indikator penilaian dosen Singapura tersebut ialah menilai bahwa  Jokowi telah menjembatani kesenjangan politik di Indonesia.

Kesenjangan politik yang dimaksud ini adalah polarisasi Pilpres 2019 lalu antara kubu Jokowi dengan kubu Prabowo.

Baca Juga: 3 Peristiwa Istimewa yang Mengiringi Maulid Nabi, Salah Satunya Hancurnya Pasukan Abrahah

Kishore mengatakan, kesuksesan Jokowi adalah berhasil membuat Prabowo dan Sandiaga Uno masuk ke dalam kabinetnya.

Penilaian dari Kishore tersebut lantas turut ditanggapi oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany.

Melalui akun Twitter @TsamaraDKI, politisi PSI tersebut mengatakan bahwa Presiden Jokowi yang juga sebagai manusia tentu tidak sempurna dalam memimpin.

Baca Juga: Maulid Nabi Segera Tiba! Berikut 6 Tradisi Unik Umat Muslim di Seluruh Dunia, Dari Afrika Hingga Amerika

"Pak Jokowi sudah pasti tidak sempurna," tuturnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @TsamaraDKI pada Jumat 8 Oktober 2021.

Meski begitu, Tsamara mengungkapkan Kishore  melihat kesuksesan Jokowi dengan segala keterbatasannya.

"Kishore Mahbubani mencoba melihat kesuksesan Pak Jokowi dengan segala keterbatasannya," katanya.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 8 Oktober 2021: Irvan dan Mama Rosa Malah Akrab, Denis Peneror Sebenarnya?

Lebih lanjut, dikatakan Tsamara, Kishore mengatakan bahwa kebijakan dan politik tidak akan pernah bisa memuaskan semua orang.

"Ia menulis dengan kesadaran bahwa kebijakan dan politik tidak akan pernah bisa memuaskan semua orang," ucapnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x