Baca Juga: Kasus Melandai, Pemkot Cimahi Tetap Ingatkan Masyarakat Jika Pandemi Covid-19 Belum Usai
Menurut dia, atas dasar tersebut maka sangat wajar jika selama ini Nu justru dikenal seolah 'komplotan politisi siluman berkedok ulama' semata.
"Wajar PBNU dlm 2 dekade ini, seolah 'komplotan politisi siluman berkedok ulama'. Mrk disatukan atas klaim history sbg ormas terbesar, faktanya justru kerdil, berjalan mundur tanpa memberi solusi yg signifikan. Gusdurin & @saidaqil adlh aktor simbolik, daya rusak yg mereduksi NU!," ungkapnya.
Sehingga kata dia, Gus Baha yang kini muncul hanya menjadi pelengkap sebagai penyebab kebangkrutan NU.
"Figur instan seperti Gus Baha yg dijagokan sbg kandidat Ketum PBNU, hanyalah pelengkap kebangkrutan sumber daya NU. Jd sebaiknya para sepuh & aktivis NU keluar dari model rekrutmen Ketum PBNU yg sdh konservatif, perlu berjiwa besar beri ruang buat figur NU di luar Jatim & Jateng." tandasnya.***