GALAMEDIA - Nama Gus Baha mendadak menjadi perbincangan lantaran muncul dalam bursa calon Ketua PBNU menggantikan Said Aqil Siradj.
Survei Indostrategic mengungkap bahwa elektabilitas Said Aqil Siradj dalam bursa calon Ketua PBNU tersaingi oleh kemunculan Gus Baha.
Gus Baha selama ini dikenal sebagai tokoh ulama NU yang ceramah-ceramahnya sring viral di media sosial.
Namun demikian, ditengah kemunculan namanya sebagai calon pengganti Said Aqil, sebagian justru menilai bahwa Gus Baha hanya akan menajdi pelengkap kebangkrutan PBNU.
Anggapan itu datang dari aktivis Faizal Assegaf yang menyoroti soal kandidat calon Ketua Umum PBNU masih berbasis dari Nu Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Klu Ketum PBNU masih dari basis NU Jatim & Jateng, semakin menegaskan NU sbg ormas nepotisme berbasis kuantitas & history alias 'tempurung lokal' dgn kemasan nasional," begitu kata Faizal Assegaf dalam cuitan Twitternya Jumat, 8 Oktober 2021.
"Klaim kebhinekaan & kesetaraan yg diperjuangkan NU cuma omong kosong, hanya andalkan hegemoni bani Gus Dur dll," sambungnya.
Ia menilai, saat ini sudah saatnya Ketua Umum PBNU dipegang oleh orang luar Jawa seperti Aceh, Papua, Maluku Makassar atau Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Kasus Melandai, Pemkot Cimahi Tetap Ingatkan Masyarakat Jika Pandemi Covid-19 Belum Usai
Menurut dia, atas dasar tersebut maka sangat wajar jika selama ini Nu justru dikenal seolah 'komplotan politisi siluman berkedok ulama' semata.
"Wajar PBNU dlm 2 dekade ini, seolah 'komplotan politisi siluman berkedok ulama'. Mrk disatukan atas klaim history sbg ormas terbesar, faktanya justru kerdil, berjalan mundur tanpa memberi solusi yg signifikan. Gusdurin & @saidaqil adlh aktor simbolik, daya rusak yg mereduksi NU!," ungkapnya.
Sehingga kata dia, Gus Baha yang kini muncul hanya menjadi pelengkap sebagai penyebab kebangkrutan NU.
"Figur instan seperti Gus Baha yg dijagokan sbg kandidat Ketum PBNU, hanyalah pelengkap kebangkrutan sumber daya NU. Jd sebaiknya para sepuh & aktivis NU keluar dari model rekrutmen Ketum PBNU yg sdh konservatif, perlu berjiwa besar beri ruang buat figur NU di luar Jatim & Jateng." tandasnya.***