“Seluruh analis dunia terutama Australia dan Amerika memperlihatkan bahwa Presiden Jokowi gagal dalam semua hal,” sambungnya.
Oleh karena itu, Rocky heran sebab tiba-tiba ada prosefor secara sugestif menyebut Jokowi berhasil.
Justru pujian ini dinilai akademisi ini sebagai hal memalukan bagi rakyat.
“Kita sebagai rakyat justru yang malu tuh, mengapa ada profesor yang seolah-olah kayak buzzer doang,” ungkapnya.
Selain itu, tidak masuk akal pula seorang profesor memberikan pujian berlebih.
“Kan gak masuk akal kalau tiba-tiba pujian itu berlebih, kalau pujiannya standar-standar juga masih masuk akal,” terangnya.
“Ini 'oh genius, genius dalam soal ekonomi, yaitu meningkatkan ekonomi bertumbuh 10 persen dan meroket. Genius dalam demokrasi, meninggalkan keterbelahan bangsa'. Apa genius tuh bangsa yang sampai sekarang masih terbelah?” tambahnya.
Sehingga Rocky menyimpulkan bahwa prosefor itu sebagai guru besar otak kecil.
“Jadi ini profesor yang ocil juga, guru besar dengan otak kecil juga,” pungkasnya.***