Baca Juga: 7 Tanda Seorang Wanita Ditaksir Jin, Mengerikan! Nomor 4 Benar-benar Harus Diwaspadai
“Dulu tidak pernah zaman Orde Baru utang yang jatuh tempo ditutup dengan utang. Apalagi bunganya, utangnya saja gak pernah ditutup dengan utang,” ungkap Fuad.
Namun semua itu, kata Fuad, tak nampak di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sri Mulyani mengucapkan utang terkendali.
“Kalau sekarang, kan, pemerintah setiap kali, Menteri Keuangan terutama (bilang), 'Utang terkendali, utang terkendali'. Terus saya selalu nanya, apanya yang terkendali? Apa artinya terkendali? Cuma narasi umum saja,” jelasnya.
Alih-alih terkendali, saat ini utang malah ditutup lagi dengan utang.
Baca Juga: Empat Golongan Perempuan Penghuni Neraka Seperti yang Diungkap Rasulullah SAW
“Sekarang itu, jatuh tempo ditutup dengan utang baru. Itu namanya gali lubang, tutup lubang,” sambungnya.
Oleh karena itu, Fuad menginginkan uraian mengenai utang yang kualitatif dan kuantitatif.
“Saya ingin uraiannya itu yang kualitatif dan kuantitatif. (Sekarang) kan gak ada. Cuma (bilang) terkendala, terkendali, terkendala, terkandali, tapi kemampuan bayarnya itu bagaimana kalau sekarang saja setiap kali bayar utang ditutup pakai utang lagi,” usulnya.
"Jadi menurut saya tidak terkendali, menurut saya tidak terkendali,” pungkasnya.