"Saiq Aqil jangan dipilih lagi," sebutnya.
Kemudian, "Gus Baha paling sip."
"Jangan pilih SAS karena hanya bikin gaduh Indonesia," lanjutnya.
"Yang penting jangan KH Aqil Siradj," ucapnya lagi.
Sebelumnya Gus Aam menyebutkan, PBNU kini terjebak dengan dinamika poltik praktis dan pragmatis, terseret jauh ke daam kubangan politik praktis yang tidak menentu.
Hal itu, lanjutnya, merugikan jam'iyyah dan mengaburkan orientasi dakwah dan pelayanan terhadap umat sebagai tujuan utama dan penting yang menjadi bagian dari misi NU.
Hal itu diperparah dengan beberapa pernyataan-pernyataan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj yang tidak konsisten.
"Seringkali membingungkan, mengecewakan, meruntuhkan marwah dan wibawa jam'íyyah serta berdampak pada stigma negatif di kalangan masyarakat terhadap institusi NU," sebutnya.
"Yang pada akhirnya menyakiti hati umat Islam dan serta berimplikasi terhadap rapuhnya ukhuwah islamiyah," sambungnya.
Kemudian, lanjut dia, PBNU mengalami disorientasi gerakan hingga lebih ingin menguasai umat dan bukan melayani umat.