GALAMEDIA - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Airlangga (Unair) Henry Subiakto menilai orang yang menjelek-jelekan negara dan bangsa sendiri tidak pantas diterima kerja atau mendapat jabatan.
Hal tersebut diungkapkannya melalui akun Twitter @henrysubiakto, Minggu, 10 Oktober 2021.
"Orang yg menjelek-jelekkan negara dan bangsanya sendiri itu selayaknya kalau cari kerja atau jabatan tidak pantas diterima. Baik di perusahaan maupun di institusi manapun," cuit Staf Ahli Menkominfo ini.
Ia pun mengungkapkan alasannya orang yang kerap menjelek-jelekan negaranya tak bisa diterima kerja.
Baca Juga: Hoax Tjahjo Kumolo Soal Tol Cisumdawu, Roy Suryo: Ya Tidak Layak Diapresiasi .. AMBYAR
"Karena dengan bangsa dan negaranya saja bisa berkhianat apalagi hanya dengan orang, perusahaan atau institusi?," sambungnya.
Pernyataan kontroversi tersebut langsung diserbut sejumlah netizen Twitter. Mayoritas menilai Profesor Henry terkesan tak bisa membedakan negara dan penguasa atau pemerintah.
Selain itu, netizen menyatakan kritikan kepada pemerintah bukan berarti menjelek-jelekan negaranya.
"Bedakan menjelekan dengan mengkritisi kebijakan," cuit @evalez_fr·