Bandingkan Proyek Kereta Cepat dengan Comcore, Rocky Gerung Sebut Jokowi Terjebak Pinjol dari China

- 16 Oktober 2021, 18:56 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung.
Pengamat Politik Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

GALAMEDIA - Maraknya kasus pinjol ilegal yang terjadi di Indonesia membuat pengamat politik, Rocky Gerung ikut buka suara.

Namun Rocky Gerung tidak mengomentari soal maraknya pinjol ilegal, melainkan ia menyebut bahwa pada proyek kereta cepat juga terdapat pinjol.

Menurutnya, secara diam-diam Presiden Jokowi telah melakukan pinjol dari China dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Ia menyebut, bailout yang dilakukan negara merupakan tanda bahwa Presiden Jokowi memang tampak melakukan pinjol dalam proyek kereta cepat tersebut.

Baca Juga: Banting Stir! 4 Aktris Drakor Ini, Dulunya Idol K-Pop Lho! Siapa Saja?

"Secara diam-diam juga kan berlangsung di proyek kereta cepat, karena ini juga pinjol sebetulnya kan. Yang tadinya pinjol karena gagal bikin antisipasi maka terpaksa harus di-bailout oleh negara tuh," ujarnya, dikutip Galamedia dari channel Youtube Rocky Gerung Official, Sabtu 16 Oktober 2021.

Rocky Gerung kemudian membandingkan kasus kereta cepat hasil kerjasama Indonesia-China dengan proyek Comcore Inggris-Prancis.

Ia menilai, kesalahan pada Comcore terjadi karena salah perhitungan anggaran yang menyebabkan tidak ekonomis, tetapi terus dijalankan.

Sedangkan dalam kasus kereta cepat Jakarta-Bandung, Rocky Gerung menilai bahwa hal ini merupakan penipuan karena pada sejak awal sudah kacau.

Baca Juga: Seperti Baim Wong, Disuarakan Netizen Unsubscribe Channel YouTubenya, DC: Gue Gak Turun

Menurutnya, proyek kereta cepat ini seharusnya dibatalkan sejak awal, namun pemerintah tetap memaksakan kehendak dan bahkan sampai menggunakan APBN.

"Dalam kasus kereta cepat, ini adalah penipuan bukan sesuatu yang lurus seperti Comcore. Karena Comcore kalau salah hitung aja tuh, tapi dia tetap jalan walaupun akhirnya tidak ekonomis. Tapi disini, sudah kacau sebetulnya dan harusnya dibatalkan tapi dipaksakan, bahkan dipaksakan melalui APBN," ungkapnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai, kekeliruan kereta cepat Jakarta-Bandung itu lebih buruk daripada proyek Comcore.

Hal itu dikarenakan proyek Comcore duduk permasalahannya hanya pada saat terlilit biaya yang sangat tinggi. Sementara kereta cepat Jakarta-Bandung dari awal sudah menjadi persoalan.

Baca Juga: Kick Off Pukul 20.45 WIB, Berikut LINK LIVE STREAMING Bhayangkara FC vs Persib

Bahkan Rocky Gerung menyinggung saran konsultan internasional yang pernah disewa pemerintah, namun tak digubris oleh Presiden Jokowi.

Padahal konsultan internasional tersebut memberikan nilai minus terhadap kereta cepat yang berarti ia menyarankan proyek tersebut dibatalkan.

"Jadi ini fallacy yang lebih buruk dari Comcore. Karena Comcore persoalannya hanya pada saat terlilit biaya yang sangat tinggi, ini kita dari awal udah jadi soal dan bahkan konsultan internasional waktu itu disewa oleh pemerintah (Boston Consulting Group) itu memberi nilai minus artinya jangan diterusin," ucapnya.

Selain itu, Rocky Gerung menegaskan bahwa para ekonom di negeri ini sudah sepakat dan meminta proyek kereta cepat Jakarta-Bandung supaya tidak diteruskan.

Baca Juga: Bintangi Drakor Terbaru Berjudul My Name, Berikut Perjalanan Karier Han So Hee

Akan tetapi, lagi-lagi Presiden Jokowi tidak menggubrisnya dan malah meneruskan proyek yang akhirnya membuat dananya semakin membengkak.

Rocky Gerung menilai bahwa keputusan untuk meneruskan proyek kereta cepat itu, merupakan sikap arogansi dan ambisi dari Presiden Jokowi.

"Sebetulnya seluruh ekonom sudah bersepakat untuk 'Ini jangan diterusin'. Sekarang pertanyaannya kalau diterusin itu rasionalitasnya dari mana. Kalau secara kalkulasi ekonomi nggak mungkin berarti ada kalkulasi lain yaitu arogansi dan ambisi Presiden Jokowi," pungkasnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x