Innalillahi...14 Siswa, Guru, dan Tenaga Kependidikan di Sekolah di Kota Bandung Positif Covid-19

- 19 Oktober 2021, 13:03 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip /Prokopim Setda Kota Bandung/

GALAMEDIA - Sebanyak 14 siswa, pendidik serta tenaga kependidikan (PTK) positif Covid-19. Hal ini diketahui dari hasil tes swab yang digelar di sekolah-sekolah, pekan kemarin.

Kepala Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengatakan, target tes swab atau PCR random di sekolah-sekolah di Kota Bandung sekitar 3000 sampai 5000 orang. Sampai saat ini, sudah 1578 siswa dan PTK yang telah diswab.

"Kita sudah melakukan pengambilan sampling (tes swab, red) pada 1500 lebih, yang baru keluar hasilnya 348 orang dan 14 orang hasilnya positif. Kita kan baru mulai tes swab pada Jumat (15/10), Sabtu (16/10) dan Senin (18/10), dan hasilnya baru tadi malam keluar," ujar Rosye pada Program Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa 19 Oktober 2021.

Baca Juga: Sejalan dengan Jokowi, Puan Maharani Dukung Penutupan BUMN yang Sakit: Habiskan Uang Rakyat

Dikatakannya, 14 orang yang positif ini tidak hanya siswa, tapi juga guru. Mereka tersebar di beberapa sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Sebagian pun merupakan warga yang tinggal di luar Kota Bandung, namun bersekolah di Bandung.

"Di satu sekolah itu, ada yang satu orang atau dua orang (yang positif, red), enggak ada yang tertumpuk di satu tempat atau sekolah," ungkapnya.

Mayoritas, ungkap Rosye, mereka tanpa gejala. Saat ini, Dinkes pun melakukan penyelidikan epidemiologi baik pada keluarga maupun lingkungan sekolah. "Kan baru tadi malam hasilnya keluar, sehingga kita lakukan penyelidikan epidemiologi. Kita punya indikator, 1 x 24 jam lakukan pelacakan baik di sekolah maupun keluarga," ungkapnya.

Baca Juga: Getir, Perempuan Afghanistan Jual Anak Mereka demi Redakan Lapar di Tengah Kehancuran Ekonomi

Disinggung soal pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di sekolah yang ditemukan adanya kasus positif Covid-19 dari hasil tes swab acak, Rosye mengatakan, secara aturan hal itu tergantung dari prosentasenya. Apabila mencapai lebih dari 5 persen positif Covid-19, maka sekolah baiknya direkomendasikan stop pembelajaran dan lakukan pemeriksaan pada seluruh warga sekolah.

"Sekarang dilakukan lokus. Kalau 1 sampe 5 persen, artinya yang dilakukan pemeriksaan di kelompok belajarnya. Kalau lebih dari 5 persen, tidak hanya kelompok belajar tapi juga seluruh warga sekolah," terangnya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x