Pengamat Muslim Arbi: Maraknya Survei, Pertanda Rakyat Ingin Jokowi Segera Digantikan

- 20 Oktober 2021, 11:20 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden/

GALAMEDIA – Pengamat politik, Muslim Arbi menyoroti maraknya survei yang dirilis terkait calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.  

Padahal Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin baru memimpin Indonesia selama dua tahun.

Dalam pandangan Muslim, maraknya survei capres tersebut merupakan pertanda bahwa rakyat ingin cepat-cepat presiden diganti.

Baca Juga: Warisi Kharisma Putri Diana dengan Aset 70 Triliun, Putri Charlotte Anggota Kerajaan Inggris Paling Kaya

Keinginan tersebut tentu memiliki alasan kuat. Sebab, menurutnya, selama dua tahun kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf, ekonomi tidak tumbuh dan justru makin terpuruk.

Sementara, utang Indonesia semakin menumpuk.

Bahkan, pemerintah berencana akan berutang lagi untuk membayar bunga utang yang ada. Untuk tahun 2022 saja, kata Muslim, pemerintah akan membayar bunga utang sebesar Rp 405 triliun.

Baca Juga: Intip 3 Tips Konten Edukasi Menarik dari Top Kreator TikTok

Sehingga Direktur Gerakan Perubahan ini khawatir akan kebangkrutan ekonomi yang semakin nyata.

“Ancaman kebangkrutan ekonomi semakin nyata. Pembangun infrastruktur digenjot, tapi tidak bantu pulihkan ekonomi. Ruas jalan tol dijual murah.”

“MRT dan kereta skytrain ke Bandara juga tidak menguntungkan. Terakhir proyek KCJB, membebani APBN dan merugi Rp 27 triliun,” katanya pada wartawan, Rabu, 20 Oktober 2021.

Baca Juga: Mantan Penyidik KPK Minta Firli Bahuri Introspeksi daripada Koar-koar Bahaya Ketamakan Maling Uang Rakyat

Hal ini menurutnya menunjukkan semakin kacaunya proyek ambisius infrastruktur di pemerintahan Jokowi.

Lebih lanjut, dia menyoroti situasi perpolitikan dan demokrasi yang juga makin mengarah pada sistem otoritarianisme.

Pembungkaman pendapat serta kritik dari mahasiswa maupun rakyat pun dinilainya kian brutal.

Bahkan, sistem komunikasi penguasa nihil nilai dan tidak elegan. Kritikan terhadap pejabat-pejabat negara dibalas dengan pelaporan ke pihak kepolisian.

Maka dari itu, dikatakannya tidak mengherankan jika survei terkait capres terus bertebaran.

Baca Juga: Kebutuhan BBM Meningkat Pertamina: Masyarakat Jangan Khawatir Stok Cukup dan Aman

"Maka tidak heran survei capres bertebaran, meski tiga tahun lagi periode Jokowi-Maruf. Tapi nampaknya rakyat maunya ganti presiden segera. Bila perlu secepatnya. Itu pesan psikologis dari survei-survei capres itu," tandasnya.

Sebagai informasi, Jokowi dan Ma'ruf resmi menjalankan peran sebagai presiden dan wapres setelah dilantik dalam acara yang berlangsung di Gedung MPR pada Minggu, 20 Oktober 2019.

Sebelum dilantik, Jokowi dan Ma’ruf membacakan sumpah jabatan sebagai presiden/wapres periode 2019-2024.

Baca Juga: Dinilai Hina Profesi Pekerja Sosial Deddy Corbuzier Kena Somasi Lagi, Sederet Pesohor Tanah Air Angkat Bicara

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden/Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa," ujar Jokowi.

Usai sumpah jabatan, Jokowi dan Ma'ruf Amin menandatangani berita acara pelantikan di depan 10 pimpinan MPR.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x