GALAMEDIA - Baru-baru Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar belum lama ini turut menanggapi perihal rencana penamaan jalan di DKI Jakarta dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Melalui akun Twitter pribadinya @musniumar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun nampak menolak keras pemilihan tokoh Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta.
Dalam unggahannya, Musni Umar lantas mengungkapkan alasan penolakan Mustofa Kemal Ataturk dengan menyebut tokoh tersebut sebagai simbol dari sekularisme di Turki.
"Maaf saya menolak keras Ataturk dibuatkan nama jalan di Jakarta," ucap Musni Umar dilansir Galamedia dari akun Twitter @musniumar pada Rabu, 20 Oktober 2021.
Lebih jauh, Musni Umar menyebut bahwa Mustafa Kemal Ataturk juga merupakan tokoh yang anti Islam dan tidak pantas diabadikan.
Terlebih, di kota yang berlandaskan sila Pertama Ketuhanan yang Maha Esa.
"Mustafa Kemal Ataturk adalah simbol sekularisme dan anti Islam di Turki yg tdk pantas diabadikan di Ibu Kota Negara yg berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa (Psl 29 ayat (1) UUD 45)," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah Turki dikabarkan telah memberikan nama Jalan Ahmet Soekarno di depan kantor KBRI Ankara, Turki.