GALAMEDIA - Menteri Kerjasama Pembangunan Swedia, Per Olsson Fridh mengungkapkan bahwa Afghanistan yang kini dikuasai Taliban sedang menuju keruntuhan ekonomi yang dapat berisiko pada krisis politik baru.
Disebutnya bahwa Afghanistan telah terjerumus ke dalam krisis imbas jatuhkan negara tersebut ke kekuasaan kepada Taliban.
Seperti diketahui, pemerintahan Afghanistan yang didukung kekuatan Barat resmi direbut oleh kelompok Taliban sejak Agustus yang lalu.
Dengan demikian kata dia, perebutan itu memicu berhentinya miliaran dolar bantuan internasional untuk ekonomi.
"Kekhawatiran saya adalah bahwa negara ini berada di ambang kehancuran dan keruntuhan itu datang lebih cepat dari yang kita duga," kata Olsson dilansir dari Antara Sabtu, 23 Oktober 2021.
Baca Juga: Sebut Sejak 1979 Makam Bung Karno Belum Pernah Dirawat, Mensos Risma: Kami Akan Membantu
Dia menyebut bahwa ekonomi Afghanistan yang kini terus merosot dapat memberikan kesempatan bagi kelompok teror terus berkembang.
Meskipun sebanyak 27 negara Uni Eropa termasuk Swedia telah meningkatkan bantuan kemanusiaan, namun Bank Dunia justru kini menghentikan bantuan pembangunan bagi Afghanistan.
Kini Swedia disebut sedang mempertimbangkan peningkatan upaya melalui masyarakat sipil Afghanistan.