Network
GALAMEDIA - Perseteruan antara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Partai Demokrat terus berlanjut.
Bermula dari Hasto yang menyinggung rezim SBY dan membandingkannya dengan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini membuatnya terus menjadi bulan-bulanan politisi Demokrat loyalis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Belum lama ini, Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief kembali melontarkan pernyataan, menyinggung Hasto.
Andi Arief meledek Hasto yang disebutnya kalah melawan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat pemilihan legislatif (Pileg).
Baca Juga: Demokrat Bandingkan Utang di Rezim SBY yang Turunkan 55 Persen dan Jokowi Naik 69 Persen: Jomplang!
"HASTO sekjen PDIP melawan Mas ibas @Edhie_baskoro di dapil 7 Jatim saja terjungkal dan gagal ke senayan, kini ingin menyamakan dirinya atau mensejajarkan dirinya dengan elite politik nasional berpengalaman," kata Andi Arief melalui Twitternya dilihat Galamedia Sabtu, 30 Oktober 2021.
Dia juga menyebutkan bahwa orang yang kalah sering beralasan bahwa lawannya telah melakukan kecurangan.
"Orang kalah sering beralasan curang atau kurang logistik," tegasnya.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan Hasto pun pernah menyinggung pada SBY telah berbuat kecurangan pada Pemilu 2009.
Hasto menuding bahwa telah terjadi kecurangan secara masif saat Pemilu era SBY di 2009.
Baca Juga: Demokrat Desak Moeldoko Cs Belajar dari Para Loyalis Anas Urbaningrum: Agar Tempuh Jalan Ksatria, Bukan Begal
"Bagaimana penyelenggaraan pemilu. Pada 2009 itu kan kecurangannya masif dan masih ada tokoh KPU yang direkrut masuk ke parpol," ujar Hasto beberapa waktu yang lalu.
Ungkapan itu muncul menyusul pernyataan Hasto yang hendak memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang bersedia melakukan kajian akademis untuk membandingkan pemerintahan SBY dan Jokowi.***
