Network
GALAMEDIA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis turut menanggapi tes PCR yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik.
Melalui akun Twitter @cholilnafis, ia mengaku menghindari tes PCR.
Dalam unggahannya, Cholil Nafis mengungkapkan sebagian temannya pun turut menghindari acara yang mewajibkan tes PCR.
Baca Juga: Akhir Bulan 31 Oktober 2021, Segera Klaim Gun Skin Sangar: Flaming Red dan Flaming Wolf
"Secara pribadi saya sebisa mungkin menghindari PCR, bahkan sebagian teman memilih tak hadir pertemuan yg mewajibkan PCR," kata Cholil Nafis yang dilansir Galamedia dari akun Twitter @cholilnafis pada Minggu, 31 Oktober 2021.
Selain itu, ia juga mengaku repot dengan proses kunjungan ke dokter, apalagi membayar tes PCR.
"Malas dicoloknya, repot ke dokternya apalagi membayarnya," ucapnya.
Baca Juga: Diserukan Kim Jong Un, Begini Fakta Menarik Angsa Hitam: Miliki Manfaat Kesehatan Hingga Mistis
Cholil Nafis juga menyinggung keuntungan yang tinggi didapatkan oleh penyedia tes PCR.
"Tapi bagi pebisnisnya melambung keuntungannya. Lalu kapan kita perlu bahkan wajib PCR?" ujar Cholil Nafis.
Seperti diketahui, harga tes PCR ramai menjadi perbincangan publik lantaran dijadikan syarat penumpang pesawat sebelum keberangkatan.
Baca Juga: Ini Ternyata 5 Aktor Tertampan di Dunia, Salah Satunya Personel BTS
Meski harga tes PCR telah diturunkan dari awalnya Rp 1,5 juta lebih menjadi Rp 300.000, tetapi tak sedikit pihak yang masih keberatan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun akhirnya untuk memasang harga Rp 275.000.
"Dari hasil evaluasi batas tertinggi RT-PCR diturunkan Rp 275.000 untuk Pulau Jawa dan Bali dan Rp 300.000 untuk luar Jawa dan Bali," ucap Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Prof. Abdul Kadir yang dilansir dari Antara.***
