Sebut Virus, Vaksin, Antigen Hingga PCR Diimpor dari China, Nicho Silalahi: Gillian Utang Bengkak Cuci Tangan

- 31 Oktober 2021, 12:16 WIB
Nicho Silalahi
Nicho Silalahi /Instagram @nicho_silalahi /

GALAMEDIA - Aktivis sosial dan politik, Nicho Silalahi turut menanggapi alat tes PCR yang didatangkan dari China.

Ia juga menyoroti pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang menyebut tingginya utang Indonesia saat ini merupakan warisan masa lalu.

“Virusnya, vaksinnya, antigen, dan PCR, impor dari China," ujar Nicho yang dilansir Galamedia dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Baca Juga: Dua Oknum Polisi Diduga Jual Amunisi ke KKB Papua, Mustofa: Sedih, Terorisme Tak Berhenti karena Ini

"Giliran utang membengkak langsung cuci tangan dan menyalahkan warisan masa lalu,” sambungnya.

Ia menilai banyak pejabat di negeri ini ingin dipuja.

“Enak benar jadi pejabat di negeri ini. Maunya dipuja-puji, meski hidupnya jadi beban rakyat,” ungkapnya.

Dalam unggahan yang sama, Nicho menyerukan revolusi. "Sudah saatnya rakyat menjadi hakim REVOLUSI."

Baca Juga: Jokowi Diwawancara Media Asing, Demokrat: Pertanyaan Jurusan Medan Merdeka, Jawaban Kok Kampung Melayu?

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan catatan data seputar tes PCR.

Terungkap, impor instrumen (alat) tes tertinggi berasal dari China, sebanyak 66.609 kg atau senilai  9.226.860 dolar AS dan dari Amerika mencapai 24.515 kg atau senilai  5.198.481 dolar AS.

China juga pengekspor reagent terbesar ke Indonesia. Jumlahnya sekitar 1.616.780 kg yang jika diuangkan mencapai 169.862.517 dolar AS. Di bawahnya ada Korea, Singapura, dan Amerika.

Baca Juga: Ketua MUI Cholil Nafis Akui Malas Tes PCR: Sebisa Mungkin Menghindari PCR

Seperti diketahui, Menkeu Sri Mulyani baru-baru ini membahas utang Indonesia yang semakin tinggi.

Ia menjelaskan utang Indonesia memang sudah parah, terlebih saat krisis moneter pada tahun 1998. Menkeu juga  menyebut tingginya utang Indonesia saat ini merupakan warisan masa lalu.

Sejumlah pakar ekonomi menilai utang Indonesia saat ini kian menggunung.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x