GALAMEDIA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menilai ada kemajuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam wawancaranya dengan media asing.
Ia pun mengungkapkan tiga poin kemajuan Presiden Jokowi dalam wawancara dengan media asing tersebut.
Hal tersebut diungkapkannya melalaui akun Twitter @msaid_didu, Minggu, 31 Oktober 2021.
"Jujur ada kemajuan dari wawancara ini," ujarnya.
Ia pun menyebutkan ketiga poin 'kemajuan' tersebut. Yakni pertama, berani jujur bahwa ada kendala bahasa.
Kedua, lanjut dia, berani 'sendirian' tapi butuh bisikan.
Ketiga, berani 'menjawab' dengan menyampaikan apa yang diketahui dan ingin disampaikan BUKAN menjawab apa yang ingin diketahui penanya.
Jujur ada kemajuan dari wawancara ini :
1) berani jujur bhw ada kendala bahasa
2) berani "sendirian" tapi butuh bisikan
3) berani "menjawab" dg menyampaikan apa yg diketahui dan ingin disampaikan BUKAN menjawab apa yg ingin diketahui penanya. https://t.co/O9wRmV0URK— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 31, 2021
Hal itu membalas cuitan dari akun @BBCIndonesia, yang diunggah Sabtu, 30 Oktober 2021.
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Preman Kelola Parkir yang Hasilkan Uang Miliaran Rupiah di Bogor
"Dalam wawancara eksklusif bersama Asia Presenter BBC News, Karishma Vaswani, Presiden Joko Widodo mengungkapkan penyesalan terbesar yang dilakukan pemerintahannya terkait pandemi Covid-19," tulis akun tersebut.***