Stafsus Millennial Jokowi Dinilai Tak Ada Manfaatnya, Fadli Zon: Hanya Sekedar Kosmetik

- 1 November 2021, 08:00 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. /tangkap layar Twitter @fadlizon/


GALAMEDIA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi pernyataan terkait Staf Khusus (Stafsus) Presiden Millennial.

Pasalnya, Staf Khusus Presiden Milenial dinilai belum mampu memberikan manfaat secara nyata.

Hal tersebut disampaikan Perwakilan Persaudaraan Aktivis dan Warga (Pandawa) Nusantara, Andi Wahyudin pada Sabtu, 30 Oktober 2021 lalu.

"Tidak ada kontribusi yang nyata dari stafsus milenial yang dirasakan kaum milenial, jadi lebih baik dibubarkan saja," ujar Andi Wahyudin dikutip dari kanal YouTube Jakarta Journalist Center.

Bahkan Perwakilan Pandawa tersebut mengusulkan agar Stafsus Milenial itu dibubarkan karena hanya menghabiskan anggaran saja.

Baca Juga: WHATSAPP Blokir Jenis HP Ini 1 November 2021, Ada SAMSUNG dan iPHONE, Cek Ponsel Anda Sekarang!

"Stafsus milenial ini nggak ada kontribusinya yang nyata, hanya menghabiskan anggaran, Jadi buat apa juga gitu, ngabis-ngabisin anggaran saja saya rasa," sambungnya.

Setuju dengan Andi Wahyudin, Politikus Fadli Zon pun turut memberikan pandangannya terhadap stafsus presiden milenial tersebut.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon melalui akun media sosial Twitter miliknya @fadlizon pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Menurut anggota DPR RI tersebut para stafsus presiden milenial itu hanya sebagai kosmetik saja.

"Dari sejak dilantik mereka hanya sekedar kosmetik," ujar Fadli Zon dikutip Galamedia dari Twitter miliknya @fadlizon.

Baca Juga: Baru Hitungan Menit, Kode Redeem FF 1 November 2021, Klaim Halloween Triple Loot Crate dan Blue Angel Top

Sementara, diketahui para stafsus presiden milenial itu berisikan tujuh anak muda yang memiliki pengaruh yang cukup baik di masyarakat.

Staf khusus tersebut berisikan penggerak Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO Kitong Bisa Gracia Billy Mambrasar, CEO Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, dan CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra.

Kemudian ada penggerak Thisable Enterprise Angkie Yudistia, santri anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aminuddin Ma'ruf, dan CEO Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara.

Ketujuh orang tersebut diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 21 November 2019 lalu.

Namun, semenjak diperkenalkan oleh presiden sebagian besar menganggap bahwa ketujuh orang tersebut tidak memberikan kontribusi nyata.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 1 November 2021: Mulai Curiga, Pasha Selidiki Bayi Adopsi Alya

Bahkan tak jarang stafsus presiden milenial itu malah menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x