Luhut Diduga Terlibat Bisnis PCR, Politisi Demokrat: Meraup Untung Besar di Atas 'Derita Rakyat', Nikmat kah?

- 3 November 2021, 18:50 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan /i/Instagram/@luhut.pandjaitan/

GALAMEDIA - Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap ikut menanggapi isu Menko Kemaritiman dan Ivestasi Luhut Binsar Pandjaitan yang dituding terlibat dalam bisnis tes PCR.

Sebelumnya, isu tersebut berkembang saat dua perusahaan yang terafiliasi dengannya, yakni PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi, ikut mengantongi saham di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab.

Menanggapi hal tersebut, Politisi Demokrat Yan Harahap memberi sindiran keras ke Luhut melalui cuitan di akun Twitternya.

"Meraup untung besar di atas 'derita rakyat'. Nikmat kah?," cuitnya dikutip Galamedia dari Twitter @YanHarahap, Rabu 3 November 2021.

Sebagai informasi, GSI Lab sendiri berdiri tahun 2020 dan diklaim untuk membantu pemerintah mempercepat penanganan Covid-19.

Baca Juga: Bupati Apresiasi Unras Buruh Yang Berjalan Damai Dan Patuh Prokes

Hal itu disampaikan Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi. Ia mebegaskan, tidak ada maksud bisnis dalam keterlibatan sejumlah pebisnis, termasuk Luhut, yang mendirikan GSI Lab.

"Tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga test PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," tutur Jodi, Selasa, 2 November 2021.

Jodi menerangkan, Toba Bumi Energi adalah anak perusahaan Toba Bara Sejahtra. Namun saham Menko Luhut yang dimiliki melalui Toba Sejahtra di Toba Bara Sejahtra sudah sangat kecil yaitu di bawah 10 persen.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x