Pekerjaan Pasar Inpres Sumedang Senilai Rp5,639 M Mangkrak

- 9 November 2021, 17:14 WIB
Mangkraknya Pembangunan Pengembangan Pasar Rakyat Inpres,  membuat Kepala Diskop UKM Perindag Kab.Sumedang Agus Qori Hidayat,  geram.
Mangkraknya Pembangunan Pengembangan Pasar Rakyat Inpres, membuat Kepala Diskop UKM Perindag Kab.Sumedang Agus Qori Hidayat, geram. /Ade Hadeli/Galamedia/



GALAMEDIA - Pembangunan Pasar Rakyat Inpres Sumedang senilai lebih dari Rp5,639 miliar pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Sumedang mangkrak.

Pekerjaan yang sudah memasuki minggu ke enam dari masa pelaksanaan selama 120 hari kalender, diperkirakan volumenya baru mencapai 11%.

Padahal sesuai progres, semestinya per hari ini Selasa 9 November 2021, volumenya harus sudah mencapai 30%.

Menyikapi situasi itu, Kepala Diskop UKM Perindag Kabupaten Sumedang,  Agus Qori Hidayat geram.

Ia mendatangi lokasi proyek guna mengetahui hal yang menjadi kendala.

Baca Juga: PAN Kritik Keras Proyek Kereta Cepat Jakart Bandung HinggaSebut ‘Drakula Pengisap Darah’ Bagi APBN

"Saya ingin mendengar penjelasan secara langsung, baik dari Direktur Perusahaan, maupun petugas pelaksana lapangan lainnya. Kenapa pekerjaanya bisa mangkrak seperti ini," keluhnya.

"Karena semestinya, per hari ini volume pekerjaanya sudah mencapai 30%. Dan yang terjadinya, volume pekerjaannya itu baru mencapai 11%. Tentu situasi seperti ini tidak bagus buat kondite suatu perusahaan," ujarnya.

Selain itu, dia mengaku memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat serta kepada pimpinan (Bupati dan Wakil Bupati Sumedang) agar pembangunan pasar tersebut berjalan lancar sesuai rencana.

Untuk itu, ia mendesak pengembang segera mengakselerasi pekerjaan.

Baca Juga: Siswa dan Guru yang Terpapar Covid Sudah Sembuh, 54 Sekolah di Bandung Bisa Kembali Gelar PTMT

"Saya tidak ingin tahu, untuk bagaimana caranya, sampai tanggal 15 November 2021, progresnya bisa berada di 50%. Namun begitu, kami minta supaya kualitas pekerjaan tetap dijaga," tegasnya.

Sementara itu, Direktur CV. Dwi Putri Utama sebagai pengembang, Heri Maryadi tidak menampik terjadinya keterlambatan capaian volume pekerjaan Pasar Rakyat Inpres.

Menurutnya hal itu terjadi akibat adanya kendala dalam pemasangan struktur baja (pemasangan besi WF). Sehingga keadaan itu menghambat kepada pekerjaan sipil lainnya.

"Benar, proges volume pekerjaan per hari ini baru mencapai 11%. Dan sesuai rencana progres perusahaan, per 11 November lusa, harusnya bisa mencapai 38%. Tapi rasanya, dengan situasi yang ada, kami tak memungkiri untuk mencapai angka 38% itu sangat sulit," ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat China Mendadak Panic Buying Hingga Antrean di Pusat Perbelanjaan Mengular, Ada Apa Ya?

Namun demikian pihaknya akan berusaha, untuk mempercepat pekerjaan pembesian (pemasangan besi WF). Dengan rencana malam ini, akan mendatangkan crane.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x