Rektor UMJ: Kok Seolah Permendikbud Sudah Seperti Kitab Suci, yang Tolak Disebut Penjahat Kelamin

- 14 November 2021, 17:00 WIB
Nadiem Makarim saat rapat kerja Mendikbud dengan Komisi X DPR
Nadiem Makarim saat rapat kerja Mendikbud dengan Komisi X DPR / Antara

GALAMEDIA - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod menanggapi polemik pro kontra Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi.

Menurutnya, ada petinggi partai yang mendukung peraturan tersebut sangat berlebihan, sampai-sampai menyerang kelompok penolak.

Baca Juga: Banjir di Sintang Masih Belum Surut, Refrizal: Mana Bu Mensos? Apa Sudah Kesana? Pencitraan!

“MENOLAK PERMENDIKBUD PENJAHAT KELAMIN? Ada petinggi partai yang mendukung Permendikbud No 20/2021 sangat berlebihan. Sampai-sampai mengatakan bahwa yang menolak Permendikbud No 20/2021 disebutnya "penjahat kelamin". Sebagai petinggi partai, ucapannya tentu terlalu berlebihan,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @mamunmurod_ Minggu, 14 November 2021.

Hal ini sedikit aneh, karena biasanya petinggi partai yang disebut Ma’mum selalu mengecam kelompok keagamaan yang merasa paling benar.

“Agak aneh saja, petinggi partai yang ini kan sering menuduh kelompok lain intoleran, konservatif, dan mengecam kelompok-kelompok keagamaan yang merasa diri paling benar. Lho kok justru sekarang bersikap serupa, merasa diri paling benar dalam menyikapi Permendikbud No 20/2021,” ungkapnya.

Baca Juga: Fahri Hamzah Yakin Capres dari Luar Jawa Lebih Fresh, Tidak Basi dan Anti Perpecahan

Dia juga mengatakan bahwa tidak semua pihak harus setuju dengan Permendikbud Ristek yang baru saja diteken oleh Nadiem Makarim itu.

”Moso kita disuruh sepakat sepenuhnya mendukung Pemendikbud tsb? Lalu yang menolak dituduh sebagai "penjahat kelamin". Tak ada pernghargaan terhadap perspektif yang berbeda,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x